Vomment beb, biar notif gue gak sepi gitu hehehehe..
.
Rose terus saja mendumel dan berusaha mendorong June yang daritadi berusaha memeluknya.
"Tck, jan peluk gue Jun!" kata Rose kesal.
June berdecih, "Gue gabisa tidur kalo gak meluk sesuatu, biasanya gue meluk guling kalo dirumah.." kata June.
Rose langsung bangun, duduk diatas ranjang. "Yaudah balik aja sana!"
June ikutan duduk. "Gue kan udah bilang kalo rumah gue mati lampu." kata pemuda itu.
Rose mendengus. "Boong banget, orang rumah gue lampunya baik-baik aja gini.."
June memutar bola mata bosan. "Ya mungkin aja bentar lagi mati."
"Gak mungkin. Lo aja yang ngarang, pasti lampu rumah lo sengaja lo matiin kan?" tuduh Rose menunjuk June.
June malah berbaring. Menggunakan tangannya sebagai bantal di belakang kepala. "Yaudah kalo gak percaya.."
Brak!
Jendela kamar Rose tiba-tiba terbuka karena angin yang berhembus kencang.
Rose bergidik takut, apalagi saat ada petir yang menyambar dan juga hujan yang tiba-tiba turun.
Rose meneguk ludah. "J-Jun itu jendela lo tutup gih.." kata Rose.
June mendengus. "Bodo, tutup aja sendiri."
Rose dengan takut turun dari atas kasurnya dan berjalan menuju jendela kamarnya yang terbuka. Dengan cepat dia menarik jendela itu dan menutupnya.
Pet!
"JUNEEEEEE!"
Brukh!
"Aduh! Gila kali ya lo! Ini badan gue lo tindih anjir!" teriak June.
Rose yang ketakutan karena lampu kamarnya yang tiba-tiba mati langsung saja melompat keatas tempat tidurnya.
Dan ya, June jadi korban.
"Rose bangun anjir! Ini kalo lama-lama lo tindih bisa patah tulang gue." kata June.
Rose menggeleng. Dia memeluk erat June. Memejamkan mata. "Gamau! Gue takut! Gue gamau pokoknya!"
June menghela nafas pasrah. "Ya oke, tapi seengaknya lo bangun bentar, gue mau ambil hp..." kata June.
Rose meneguk ludah dan tetap memejamkan matanya. Gadis itu mengubah posisinya menjadi duduk namun tetap memeluk erat lengan June.
"Ish bentar lepas dulu, gue lupa naroh hp nih.." kata June melepas tangan Rose yang memegang erat lengannya.
"June! Gue takut sumpah! Lo dimana Jun?!" tanya Rose meraba keadaan di sekitarnya.
"Ini lagi nyari hp." jawab June. Tangannya pun meraba kasur Rose. Berusaha mencari ponselnya yang tadi dia letakkan.
"Heh tangannya!" teriak Rose memukul June.
"Aduh!" teriak June karena Rose memukulnya. "Kok lo mukul sih?!"
"Ya lo abisnya, tangan lo tuh pegang-pegang.." sahut Rose sebal. Tangan June tadi gak sengaja megang.
"Ehehehe pantes empuk-empuk ehehe.."
"Tck, buru hp lo cari. Gue takut nih.." kata Rose.
"Ini lagi usaha.." kata June. Dengan susah payah dia meraba ke segala bagian kasur Rose itu. "Ketemu!" teriaknya saat berhasil menyentuh benda persegi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendshit | junrose | END
FanfictionJune? Kalo nginep rumah Rose jangan lupa ndusel ya. Tidur sama dia itu enak. Udah anget, empuk lagi. Tenang aja, gak bakal dimarahin kok. Tapi khusus gue ya hehe.. Rose? Kalo pas tidur terus ada yang ndusel langsung aja gampar. Itu pasti si June. Ud...