32. Dimaafin + Ciuman + Jadian?

9.1K 609 221
                                    

Vomment bebcuuuu































































.

Rose memandang yang sedang tiduran di ranjangnya mendesah kesal.

Apa kata June tadi? kekanakan? Ish, yakali.

Pokoknya Rose sebel sama June. Kesel. Empet. Males. Marah.

Tok! Tok! Tok!

Rose menoleh pada pintu kamarnya.

"Rose ini mama, mama masuk ya?"

Rose mengubah posisi berbaringnya menjadi bersandar. "Iya ma," sahut Rose.

Pintu kamarnya terbuka, menampilkan sosok Hyorin yang tengah tersenyum dan berjalan ke arahnya.

"Rose, mama sama papa mau ke rumah tante kamu. Lusa baru pulang, gapapa kan kamu dirumah sendirian?" tanya Hyorin begitu ia duduk di pinggiran ranjang sang putri.

"Ihh mama ninggalin Rose?" tanya Rose menatap Hyorin.

Hyorin tersenyum. "Cuma dua hari aja, apa perlu mama suruh June nginep sini?"

Rose langsung merengut. "Ish mama, gausah sebut June deh. Rose masih sebel.." kata Rose.

"Yaudah makanya, mama tinggal ya. Ini mau berangkat, takutnya macet kalo kesorean.."

Rose menatap Hyorin. "Beneran mama mau ninggalin Rose?"

Hyorin tertawa. "Ish, jangan manja deh. Udah gede juga. Mama mau berangkat.." kata Hyorin berdiri dari posisi duduknya.

Rose mengangguk. "Yaudah, mama sama papa hati-hati.."

Hyorin mengangguk. "Iya, kalo laper kamu makan ya. Udah mama siapin di lemari deket kulkas.."

"Iya ma.."

Hyorin pun meninggalkan kamar Rose. Sedangkan Rose menghela nafas dan menatap kepergian Hyorin. Dia meraih ponselnya.

Menyalakan musik dan memejamkan matanya. Mungkin tidur ditemani lagu Goodbye Road dari iKON lebih baik.

.

Rose membuka matanya.

Eh kok gelap? Oh, dia belum menyalakan lampu.

"Eh kok gak nyala? Eh?"

Rose mulai takut, lampu kamarnya tidak menyala. Dia segera meraih ponselnya. Benda itu juga mati, ah pasti karena tadi dia gunakan untuk memutar musik. Baterainya pasti habis.

Rose mulai berkeringat. Dia takut.

"Hiks..hiks..mama..papa..Rose takut hiks..hiks.." Rose menangis. Mememeluk lututnya dan menyembunyikan wajahnya.

"Mama~ hiks hiks.."

Brak!

Pintu kamar Rose terbuka secara paksa.

"Rose?!"

Rose langsung mengankat kepalanya.

"Juneeee! Hweeeee~"

June langsung berusaha mencari Rose didalam kegelapan itu. Pemuda itu juga tidak membawa penerangan apapun.

Brukh!

"Aduh!"

Rose kaget saat mendengar suara jatuh dan rintihan June.

"Jun? Lo kenapa?"

Friendshit | junrose | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang