Vomment beb, biar ada notif gitu loh hehehehe...
.
Hyorin melangkah dengan tergesa memasuki rumahnya. Wanita itu menaruh tas miliknya keatas sofa dan berjalan naik ke lantai atas.
Youngbae yang berjalan di belakang Hyorin hanya bisa maklum.
"Ma, pelan-pelan aja jalannya. Jatoh nanti.." kata Youngbae.
Hyorin menghentikan langkahnya, menoleh pada Youngbae. "Mama khawatir pa, semalem mati lampu. Rose pasti ketakutan sendirian di rumah.." kata Hyorin dan kembali berjalan naik ke lantai atas, ke kamar Rose tepatnya.
Youngbae hanya mengangguk. Dia tetap berjalan mengikuti Hyorin.
Hyorin langsung membuka pintu kamar Rose saat sampai disana. Dia berjalan mendekat ke kasur Rose.
Dan wanita cantik itu tersenyum lega saat melihat Rose yang masih tertidur. Memeluk erat June dan menjadikan lengan June sebagai bantal.
Youngbae merangkul bahu Hyorin. "Tuh kan, kemaren papa bilang apa. Pasti Rose dijagain sama June.." kata pria itu.
Hyorin menoleh dan tersenyum. Dia mengangguk. "Iya pa.."
"Yaudah kita turun aja, biarin aja mereka.." kata Youngbae.
Hyorin mengangguk.
Mereka berdua pun meninggalkan kamar Rose. Membiarkan Rose dan June yang masih berada di alam mimpi.
Sekitar 20 menit setelah Hyorin dan Youngbae meninggalkan kamar itu, Rose terbangun.
Mengucek matanya beberapa kali. Gadis itu tersenyum menatap June yang masih tertidur.
"Sumpah ya Jun, lo itu kalo diem gini keliatan kalem.." kata Rose.
Gadis itu dengan jahil menjepit hidung June menggunakan tangannya. Membuat June tak bisa bernafas.
"Hah~ duh mampus gue gabisa nafas!" teriak June langsung bangun.
Rose yang melihat itu tertawa dan ikutan duduk. "Duh, June makannya lo jangan molor terus..."
June dengan nafas terengah-engah menoleh pada Rose. Berdecak sebal, dia langsung menahan tangan Rose dan mendorong Rose. Membuat tubuh Rose berada di bawah tubuhnya.
Rose menatap tajam June. "Heh! Mau ngapain lo? Jangan macem-macem!" teriak Rose berontak.
June menyeringai. "Apa? Mau ngapain lo? Nendang burung gue lagi?"
"Kalo lo macem-macem, iya gue bakal tendang burung lo."
June semakin menyeringai. Mendekatkan wajahnya pada wajah Rose. Membuat ujung hidung mereka bersentuhan.
"Tendang aja. Tapi jangan salahin gue kalo..." June menjeda kalimatnya. Sengaja mendekatkan mulutnya pada telinga Rose.
Rose sudah memejamkan matanya. June yang melihat itu menyeringai.
"Kalo lo tendang, gue jamin besok kita bakal di nikahin." ucap June disertai gigitan kecil di ujung telinga Rose.
Rose langsung membuka matanya. Melepas tangannya yang ditahan June dan mendorong pemuda itu.
"Ish! Apaan sih lo! Balik sono!" teriak Rose bangun dari posisi berbaringnya. Dia mengelap telinganya yang barusan digigit June.
June yang masih berbaring malah menarik tangan Rose, membuat Rose kembali berbaring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendshit | junrose | END
FanfictionJune? Kalo nginep rumah Rose jangan lupa ndusel ya. Tidur sama dia itu enak. Udah anget, empuk lagi. Tenang aja, gak bakal dimarahin kok. Tapi khusus gue ya hehe.. Rose? Kalo pas tidur terus ada yang ndusel langsung aja gampar. Itu pasti si June. Ud...