Sang Pengembara Riman Risangsang

Bab 1

Selo Segoro duduk di atas potongan kayu Petaling,badan-nya Bagus,tegap,dengan dada menonjol.

Menggairahkan para perempuan muda ,tangannya kuat berotot dihiasi dengan bulu halus lebat.

Berbaris di bagian luar mulai dari pergelangan tangan sampai ke siku,mulai dari dada sampai bawah perut, bulu meng-hitam berbaris rapi, otot kekar melingkar-lingkar keluar dari persembunyian antara kulit dan daging.

Menonjok,mengepal memasukan tenaga dalam ke seluruh anggota badan.

Rasa menjalar dari kepala yang diguyur air kembang warna susu menuruni keseluruh tubuh, mulai dari leher ke perut, mulai dari tangan ke kaki, Sang guru nan perkasa adalah Paman Riman Risangsang, menempelkan batu putih sebesar jari orang dewasa.

Tepat di ubun-ubun kepala Selo Segoro sambil terus menuang, air bunga setaman perlahan.

Namun Selo Segoro mulutnya bergetar,bibir merah-nya yang bertengger kumis tipis mendesis-desis,mengeluarkan pancuran, seperti air mancur di Rumah pembesar.

Mungkin itu energi yang sedang berlangsung di mana kekuatan magis merambat menyusuri lekuk-lekuk tubuh Selo Segoro,karena beberapa kali ia matanya terpejam ,nulutnya mengeluarkan suara seperti ular, badannya menggigil,tangan terkepal kuat seperti akan menghancurkan batu gunung.

Kaki yang kuat dengan warna putih kecoklatan masih bersila melekat kuat di bongkahan kayu besar itu, seakan merekat kuat karena tekanan yang tidak tertahankan, sebagai seorang penari tradisional yang terkenal di Kampung .

Desa Mulyorejo,Turonggo Budoyo ,benderanya sudah berkibar puluhan tahun,turun-temurun grup ini malang melintang di dunia hiburan.

Banyak para pamong praja, pejabat Desa, Saudagar kaya, Hingga petani biasa suka dan  menikmati hiburan  Turonggo Budoyo.

Mereka- mereka yang merasa di beri rezeki bagus.akan mengundang Group Turonggo Budoyo sebagai wujud kepedulian sosial dan meramaikan acara tersebut.
Juga sebagai wujud rasa syukur atas semua yang ada, kepada Allah SWT.