Bab 44

67 3 0
                                    

Hari masih pagi, Semburat kekuningan bersinar lebat di ujung kulon, langit begitu indah, cerah warna putihnya mendominasi sepanjang mata memandang.

Para petani sudah sibuk meng-giring ternaknya. Sepasang Sapi induk yang gemuk di giring keluar kandang, kemudian di tambat kan tali yg melingkar di leher nya, pada pohon rambutan tua.

Mereka begitu sempurna saling mengisi rutinitas sehari-hari yang dijalankan tanpa lelah.
Tanpa ragu dengan semangat tinggi, dibersihkan kandang - Sapinya.
Kotoran yg menumpuk dibersihkan, kemudian di letakan pada pojok pekarangan, dengan ter- susun rapi.

Di aduknya makanan sisa semalam dengan dedak yg sudah dicampur air hangat, sesekali tangannya dikibaskan karena ayam ayam yg menyerang mau mengambil makanan duluan.

Mungkin karena sudah terlalu lapar untuk menyantap sarapan pagi.
Di sajikan dalam tempat yang berbeda, agar ayam ayam tidak saling menyerang satu sama lain.

Hidupnya penuh Harmoni, Indah menikmati suasana Ceria.
Suasana begitu gaduh, saling berkokok sahut menyahut satu sama lain.
Asyiknya suara alam, daun sirsak lebat saling bergesekan dengan lainnya.

Seperti angin yang berhembus begitu halus, menerpa kulit muka yang lembut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sang Pengembara Riman Risangsang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang