Menghadapi kemarahan membabi buta,semakin mudah Riman risangsang,meng-elak-kan,apalagi gerakan ular sebesar pohon kelapa begitu lambat,mungkin kalau yang di hadapi sama-sama binatang akan kena,tapi ini si jagoan Riman risangsang pemilik tinju Guntur geni dan Lembu sekilan,maka tak akan kewalahan,belum seberapa ilmu kanuragan untuk bertempur di palagan.
Makin lama gerakan ular sebesar pohon kelapa semakin lamban,yang pada awal-nya gerakan-nya begitu gesit,secepat kilat,menyambar,menyerang,ber -ulang -ulang tapi sekarang hanya tinggal kejang-kejang sambil matanya terpejam.
Riman risangsang ber pikir keras ,ini ular beneran apa pura-pura,masa di tonjok matanya langsung kelojotan,di dekati dengan penuh curiga,sambil ber jaga-jaga,jangan-jangan hanya tipu daya,di pegang kuat-kuat parang panjang yang sudah terhunus mengkilap memancarkan sinar gemerlap.
Mata si ular sebesar pohon kelapa terpejam,kelihatan berduka keluar air mata,menetes deras membanjiri pipinya.
Sambil berkata,meng-hiba,
'Brooo !!!!!tolongin gua broooo????''
Kata si ular Sambil nangis se-senggukan,
''Sebenarnya pukulanmu nggak seberapa ,tapi ini loooo???''
'',Cukil gigimu,nempel di mata bikin mataku kelilipan,!!!!!!''Duuuh,!!!sakit ????? saakiit !!!banget brooooo!!!!????
Terkejut dalam hati,Riman risangsang melihat ada cukil giginya nempel di kelopak mata Ular bagian dalam,sehingga air mata terus keluar,bisa anda bayangkan mata yang kelilipan sungguh tidak nyaman,kalau kita yang kena bisa buru-buru nyari piring beling untuk di celup-celup kan tuh mata,maka semua kotoran akan keluar,dengan sendirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Pengembara Riman Risangsang
FantasyPerjalanan Sang Legenda di Nusantara. dan ketika Asmara menyentuh hatinya..