Bab 38

22 3 0
                                    

Kecantikan sang Putri yang begitu mempesona,Sungguh suatu karunia bila bisa bersanding dengan-nya,paras ayu nan jelita,hidung bangir mengundang asmara,mata indah berkilau bersanding alis lengkung berbulu tebal menyerupai bulan sabit rambut panjang melambai-lambai di punggung ter-urai.

Jemari lentik putih kemerah-merahan pada pucuknya,dengan susunan bulu halus tertata rapi disetiap lekuknya,berhias cicncin emas bertengger cantik di jari manisnya,berbentuk persegi sebiji padi didalam-nya membalut biji intan permata memancarkan silau di mata.

Berdandan baju tenun,polos bersulam emas pada tepinya,membentuk daun,bunga dan kelopaknya,warna mencolok merah darah,sehingga kulit putihnya,keluar semua aura pengundang asmara.

Kesempurnaan seorang wanita gemulai tingkah polahnya,semampai paras cantiknya,

Sungguh inilah seorang putri raja yang ber gelar Sang Raja Sriwijaya,kecantikanya mengarumkan bumi Nusantara hingga sampai ke Negara India dan jasirah Arab,itu adalah sebutan Putri Zabaj,kecantikanya yang luar biasa.namanya disebut sampai ke luar Benua.

Kini Sang pengembara Riman risangsang membolak -balik dan menimang sebuah tusuk Rambut,yang setiap pagi biasanya di sematkan oleh putri sang raja di atas kepalanya,dengan elusan wangi minyak kemiri .

Di tepian sungai musi,angin berhembus kencang sekali,berkecipak air seperti berlari-lari,ber gulung-gulung indah dinikmati.

Banyak perahu bergoyang -goyang tak tentu,di tambatkan dengan seutas tali di tepi sungai musi ,di terjang air tak henti,banyak para pedagang ke sana kemari menjajakan dagangan warna-warni.

Riman risangsang Memandang menerawang ke langit,seperti angin berputar ombak bersabung,karena mana mungkin kalau tidak angin bertiup ,takkan pohon bergoyang,sebab anak panah yang sudah terlepas dari busurnya,tak kan mungkin dikembalikan lagi,karena adat muda menanggung rindu,adat tua menahan ragam.

Terdengar sayup -sayup musik berpantun,kayaknya hanya dua bilah senar yang dimainkanya,tapi indah alunan musiknya khas orang Sriwijaya.

**

Buah manggis rasanya manis

Buah papaya di kebun saya

Apa khabar adik yang manis

Apa sudah ada yang punya

*

Bunga itu jangan di petik

Langit telah menjadi kelam

Engkaulah gadis tercantik

Kurindukan siang malam

*

Di India ada Himalaya

Banyak kawat di jadikan paku

Kalau engkau benar-benar cinta

Coba tulislah surat untukku

*

Padi di tanam di tengah sawah

Di sana tidak ada kemumu

Janganlah adik menyimpan susah

Aku selalu mencintaimu

*

Burung merpati burung dara

Hinggap di dahan pohon jati

Kalau adik mencintai saya

Mari kita berikrar janji

*

Malu bertanya sesat dijalan

Adat tua menanggung ragam

Susah dan senang kita rasakan

Semoga hidup menjadi tentram

*

Ilalang layu keringlah sudah

Tak lama lagi akan mati

Rajin -rajinlah ber-ibadah

Ber-ibadah tenteramkan hati.

*

Bergetar rasa di dada,terasa disindir di dalam lubuk hatinya,mendengar pantun yang dimainkan-nya,walau senar dua begitu saja menyentuh perasa-anya,hanyut sampai di dalam sana.

Riman risangsang seperti tak berdaya,rasanya seperti pipit dengan burung Enggang,tetapi rasa rindunya bagai empedu dekat di hati.

Tetapi ia takut bila ada dimana bunga kembang,disitu kumbang banyak,sedangkan dirinya merasa bagai bumi dan langit.

Akan tetapi bagaimana seandanya Iktiar menjalani,untung menyudahi,rasa-rasanya sebaiknya sehabis ikhtiar baru tawakal.

Ragu bagai intan diikat dengan tembaga,takut akan habis air habis lah kayu,jagung tua tak hendak masak,tapi pepatah mengatakan "Lalu atau lurus jarum lalu kelindan,"artinya jika permintaan yang besar saja bisa dikabulkan,tentu yang kecil juga akan sama."

Sang Pengembara Riman Risangsang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang