Prolog

3.2K 237 3
                                    


Kaki nya melangkah keluar dari puing-puing pesawat tersebut. Kepalanya terasa begitu pusing, tubuh nya juga terasa begitu lemah.

"Dimana ini?" Gumam gadis itu. Iris Warm honey itu melihat sekeliling nya. Hanya ada pohon yang tinggi menjulang, sinar matahari terhalang oleh dahan-dahan pohon yang begitu besar.

Ia di Landa kebingungan, matanya terus menelusuri tempat tersebut berusaha mencari orang lain selain dirinya di sana. Namun hasilnya nihil, tak ada satu pun orang disana. Hanya ada puing-puing pesawat yang berserakan dan mayat-mayat yang berserakan dengan kondisi yang sungguh sangat mengenaskan.

Gestia meringis melihat pemandangan di depannya saat ini. Seketika perutnya bergejolak melihat pemandangan mengerikan itu, ditambah bau amis darah yang menyengat masuk ke dalam Indra penciuman nya.

"Huek... Huek.."

Gestia memutuskan untuk pergi dari sana, namun baru beberapa langkah ia bergerak tiba-tiba di hadapannya muncul segerombolan Serigala berukuran besar.

Glek..

Gestia menelan salivanya sudah payah.

"Mereka besar sekali" batin Gestia , pasalnya ukuran serigala itu di atas rata-rata. Terlihat jelas, taring yang panjang ,siap merobek tubuh mangsanya .

Ia mundur beberapa langkah hingga ia tak sengaja menginjak sebuah ranting.

"Shit!" Umpat Gestia, pasalnya karena itu pandangan para serigala besar tadi tertuju padanya.

Tanpa membuang waktu lagi Gestia berlari sekencang-kencangnya, membelah hutan . Tak perduli dengan luka di sekujur tubuhnya, yang terpenting ia selamat, ia harus tetap hidup.

Serigala tadi ikut mengejar Gestia, membuat gadis itu semakin mempercepat langkahnya. Hingga tiba-tiba ia tersandung dan tanpa ia sadari ia masuk ke dunia Immortal.

Gestia segera bangun saat melihat gerombolan serigala tadi masih saja mengejar nya. Ia kembali berlari dengan langkah terseok-seok pasalnya kakinya terkilir saat jatuh tadi.

Dari kejauhan Gestia melihat sebuah mansion besar , begitu mewah dan mengagumkan.

"Siapa yang membangun rumah sebesar ini di hutan seperti ini?" Gumam Gestia.

Ia mempercepat langkahnya menuju mansion tersebut dengan susah payah. Pasalnya kakinya begitu sakit , dan tubuhnya yang semakin melemah.

"Aku harus meminta pertolongan ke sana"

Gestia menoleh ke belakang, dan ia tak melihat keberadaan serigala tadi. Gerombolan itu berbalik dan menjauh dari sana.

"Kenapa mereka pergi?" Batin Gestia.

Namun tiba-tiba seseorang menarik tangannya, membuat Gestia terhuyung ke belakang. Ia mendongakkan kepalanya melihat siapa yang menariknya tadi. Saat itu lah ia terpana melihat ketampanan pria di hadapannya saat ini.

"Apa aku sudah mati.. jika iya kurasa saat ini aku sedang di surga" batin. Gestia, ia tersenyum sendiri membuat pria tadi menghela nafas kasar.

"Siapa kau? "

"Apa mau kesini?"

"Kau berasal dari Pack mana?"

Gestia mendapat pertanyaan bertubi-tubi dari pria tersebut. Membuat nya gugup harus menjawab apa, pasalnya ia tak pernah bertemu dengan pria setampan ini sebelumnya.

"Aku Gestia Amanda, aku di kejar segerombolan serigala besar tadi. Makanya aku kesik untuk meminta pertolongan.. dan Pack? Apa itu ?" Gestia bingung dengan Pack yang di maksud oleh pria tadi

"Bagaimana mungkin dia masuk kemari jika ia Manusia biasa" batin Kyle.

"Jangan berbohong nona!" Bentak Kyle membuat Gestia tersentak .

"Hei... Kalian bawa dia ke penjara bawah tanah!"

"Baik Beta "

Gestia tampak kebingungan saat beberapa pria mendekat dan mengunci pergerakan nya.

"Lepaskan aku!!" Teriak Gestia, ia panik sekali. Namun tenaga tidak cukup kuat untuk melawan.

Gestia di bawa secara paksa oleh dua orang pria yang di tugaskan Kyle tadi. Sepanjang perjalanan Gestia tak henti-hentinya berteriak meminta agar ia segera di lepaskan. Namun semua orang seakan tuli dan tak memperdulikan teriakan Gestia. Membuat gadis itu menangis pilu, ia bingung dengan apa yang sedang ia alami saat ini.

"Tolong bangun kan aku dari mimpi buruk ini" batin Gestia.

BRUK!

Tubuh Gestia di turunkan dengan kasar, membuat punggung nya terasa begitu sakit karena terbentur ke lantai. Gestia meringis, dengan tangis nya yang kian pecah.

"Diam!"

PLAK!

Sebuah tamparan mendarat di pipi gadis itu. Membuat Gestia semakin takut dengan apa yang ia alami. Ia harus menerima kenyataan pahit karena saat ini ia di kurung di sebuah penjara yang lembap , kotor dan gelap. Ia hanya bisa terisak pilu disana, menyesali perbuatannya.

"Andai saja aku mengikuti perkataan Mommy" lirih Gestia pilu.

Cukup lama ia menangis hingga suara seseorang menginterupsi, membuat Gestia segera menghentikan tangisnya dan melihat ke asal suara.

"Nona.. berhentilah menangis, kemarilah"

Gestia mendekat kearah wanita yang memanggilnya. Wanita itu berada di sel sebelah nya.

"Sini biar luka mu aku obati" kata wanita itu ramah.

Gestia memberikan tangannya yang terdapat luka gores di sana. Wanita tadi pun merapalkan sesuatu lalu mengarahkan tangannya ke luka Gestia.

"Siapa nama mu nona?" Tanya wanita itu

"Gestia.. Gestia Amanda"

"Nama yang bagus Gestia.. perkenalkan nama ku Zilina"

"Senang bertemu dengan mu Zilina" Gestia tersenyum, yang juga di balas senyuman oleh Zilina

"Sudah selesai.."
Gestia melihat ke arah luka di tangan nya , dan sudah tak ada apa-apa disana. Lukanya tertutup sempurna, tak meninggalkan bekas apa pun .

"Wah.. bagaimana mungkin kau-" ucapan Gestia langsung terpotong

"Aku adalah peri penyembuh, aku di masukkan kesini karena ulah saudara tiri ku" lirih wanita itu.

"Saudara tiri?" Tanya Gestia memastikan.

"Ya, dia memfitnah ku, jika aku yang menyebabkan Alpha Adrian terluka.. padahal itu semua adalah ulahnya" lirih wanita itu.

"Aku di benci oleh Ayah ku sendiri..aku di kucilkan dari sana" air mata wanita itu lolos begitu saja. "Bahkan anak ku yang masih kecil terpaksa aku tinggalkan" , Gestia bisa merasakan kerinduan seorang ibu pada anaknya. Gestia mengelus lembut tangan Zilina memberikan kekuatan pada wanita itu.

"Apa yang membawa mu kemari Gestia?" Tanya Zilina.

Gestia pun menceritakan awal mula , kenapa ia bisa berada di sini. Bertemu dengan segerombolan serigala besar yang mengejarnya.

"Apa mungkin dia gadis itu" batin Zilina.

Bersambung...

Jeng jeng.. selesai..

Next part 1 ya...

Tinggalkan jejak kalian..
Seeyou next>>

Kayaknya bakal slow up 😂

Werewolf Story [Adrian Deandra]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang