Drrtt.. Drtt...
Ponsel di saku gadis itu terus menerus bergetar, namun gadis itu tak mengubrisnya. Ia tampak sibuk dengan pekerjaan yang sedang ia tekuni saat ini. Senyum terukir di wajahnya, membuat kecantikan nya bertambah berka-kali lipat.
"Boleh aku tahu siapa nama kakak?" anak kecil di hadapan gadis itu tersenyum hangat .
"Nama ku Gestia Amanda.. Di panggil Tia" tangan nya mengelus lembut rambut anak kecil yang ada di depannya saat ini. Gadis kecil cantik dengan rambut hitam sebahu, mata bulat tak lupa bulu mata lentik, namun di usia yang terbilang masih begitu belia tubuhnya sudah di penuhi alat-alat penunjang kehidupan.
Namun gadis kecil itu tidak terlihat sedih sedikit pun, wajahnya selalu di hiasi senyum manis di tambah lagi sifatnya yang begitu ceria, seolah ia tidak merasakan sakit apa pun.
"Nama kakak sama dengan ku.." gadis kecil itu tampak begitu antusias.
"Iya sayang" Gestia mencubit pipi gadis kecil bernama Chintia Vivian itu.
"Aku ingin menjadi dokter sama seperti kak Tia nanti .. Agar tidak ada lagi anak kecil yang mengalami sakit seperti aku"
Gestia terharu mendengar ucapan gadis kecil itu.
"Iya, kau pasti akan menjadi dokter sama seperti kakak nantinya"Gestia dan gadis kecil bernama Tia itu larut dalam obrolan mereka. Sebenarnya bukanlah Gestia yang menangani gadis kecil itu, namun karena temannya bernama Hanny sedang ada urusan mendadak jadi Gestia menggantikan posisi sahabat nya itu untuk sementara.
"Gestia.."
Merasa ada yang memanggil namanya gadis itu pun menoleh , tak lupa senyum manis yang tak pernah pudar di wajahnya itu.
"Sudah selesai Han?"
"Sudah Ges" wanita bernama Hanny itu pun mendekat ke arah Gestia dan Tia.
"Apa Tia sudah minum obat?" Hanny mengelus dengan sayang rambut Tia.
"Sudah Han, "
"Tia sekarang istirahat ya sayang" pinta Hanny yang di jawab anggukan setuju dari Tia.
"Selamat malam Dokter Hanny" seperti kebiasaan nya selama lni Tia mencium pipi Hanny , yang di balas kecupan lembut di pucuk kepalanya.
"Selamat malam Princess Tia.."
"Selamat malam Dokter Gestia.." Tia juga mencium pipi Gestia.
"Selamat malam Tia sayang" Gestia mengecup lembut pucuk kepala Tia dan mengelus lembut pipi gadis kecil itu.
•••
"Dia gadis kecil yang sangat ceria "
Gestia tak henti-hentinya tersenyum membayangkan wajah ceria Chintia Vivian."Ya , dia sangat ceria Ges. Tapi, secepatnya ia harus mendapatkan donor jantung untuknya Ges, keadaannya semakin parah bahkan tak bisa di selamatkan jika tidak mendapatkan donor jantung dalam waktu dekat ini"
Wajah Hanny tampak begitu muram, ia telah menganggap Tia sebagai anaknya sendiri.Gestia merangkul bahu Hanny , kemudian memeluk tubuh sahabat nya itu.
"Aku yakin dia akan mendapat donor nya Han, dan kita bisa segera melakukan operasi untuk menyelamatkan Tia"•••
Drrtt... Drrtt..
Ponsel di saku Gestia kembali bergetar menandakan jika ada panggilan yang masuk, hal itu tentu saja membuat Gestia merasa terusik. Namun, saat ini Gestia tidak bisa mengangkat panggilan tersebut. Karena saat ini ia sedang menyetir, ditambah lagi hujan deras yang tiba-tiba mengguyur bumi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Werewolf Story [Adrian Deandra]
WerewolfSeries #4 in werewolf WARNING! CERITA INI BERBELIT-BELIT JANGAN DI BACA KALAU BIKIN PUSING! Gestia Amanda gadis berusia 20 tahun blasteran Indonesia - Thailand . Wajah cantik, kulit putih, rambut coklat, serta iris mata warm honey adalah perpaduan s...