Werewolf Story [Adrian Deandra]

14. Adrian Point Of View

Semilir angin membelai wajah ku, membuat ku terbangun dari tidur ku. Cahaya matahari yang menyusup dari balik tirai membuat kesadaran ku sepenuhnya kembali.

Aku duduk bersandar di kepala ranjang, mengambil gelas berisi air di atas nakas. Entah kenapa tenggorokan ku terasa begitu kering, tubuh ku beberapa hari ini pegal-pegal. Terkadang aku juga merakan sakit, sedih dan marah tanpa sebab.

"Apa mungkin aku sudah gila?"

Aku bingung dengan keadaan ku saat ini. Sungguh ini begitu membingungkan. Lamunan ku buyar saat suara Wolf ku menginterupsi.

"Kemana saja kau selama ini hingga kau tak sadar jika dirimu memang gila sedari dulu"

Delvin memindlink ku, sungguh sebuah kesalahan besar memiliki wolf menyebalkan seperti dia.

"Bukan aku yang gila tapi diri mu "

"Ya , aku gila karena kau gila, ini semua karena kau menularkan kegilaan mu pada ku"

Aku hanya bisa memutar bola mata ku jengah, itulah dia tak pernah mau kalah. Dia akan membolak balikkan perkataan mu hingga kau tak kan bisa berkata apa pun lagi.

Dasar wolf sinting

"Aku mendengarnya Alpha sinting"

Lagi dan lagi di kembalikan perkataan ku. Aku memutuskan untuk tidak memperpanjang perdebatan dengannya. Mau sampai dunia hancur sekali pun dia tidak akan pernah mau mengalah, itulah Delvin.

Aku masih ingat sekali seperti apa saat untuk pertama kali nya aku dan Delvin saling berkomunikasi.

~flashback on

"Hei kau !!"

"Eh siapa kau?"

Aku begitu bingung karena dia berbicara secara tiba-tiba,

"Aku wolf mu !"

"Siapa nama mu?"

Aku bisa mendengar dia mengembuskan nafasnya kasar, dari sana aku sadar jika aku memiliki wolf yang sangat menyebalkan.

"Kau belum memberi ku nama!! Kau ini!!"

"Hehehe maaf, bagaimana jika nama mu River?"

"River? Kau bercanda aku bukan sungai!"

"Hem , kalau begitu Viver?"

"Nama apa itu ! Aku tidak mau"

Benar bukan dia sangat menyebalkan aku sudah sangat jengah dengannya. Lalu sebuah nama terlintas di kepalaku.

"Delvin!! Tak ada penolakan !"

Dia menghembuskan nafasnya kasar