Part 22 :
"Aku mencintai mu selamanya akan tetap begitu"
Cup
"Bangunlah, aku tak bisa melihat mu seperti ini"
Dari kejauhan seorang gadis berjalan menuju ke sebuah ruangan. Banyak yang berubah darinya, tatapannya tampak begitu kosong, wajahnya tampak begitu pucat. Tak ada rona bahagia di wajahnya.
*kriet..
Ia membuka pintu secara perlahan, terdiam sebentar begitu melihat sosok yang terbaring lemah di ruangan tersebut. Sosok yang begitu ia rindukan, ia tampak berfikir sebentar memutuskan untuk masuk atau tidak. Setelah berfikir, ia pun memutuskan untuk masuk kemudian menutup kembali pintu ruangan tersebut.
"Aku datang"
Gadis itu bergumam begitu lirih, tanganya terulur menyentuh wajah tampan pujaan hatinya. Seketika rasa nyeri kembali menerjang hatinya, air matanya kembali tumpah.
Dengan sekuat tenaga gadis itu menahan isakan nya , mencoba untuk tidak menangis namun dia tak bisa. Air matanya terus mengalir bahkan menetes mengenai wajah pria di depnnya saat ini seakan pria itu ikut menangis.
"Aku merindukanmu"
Perlahan gadis itu naik ke atas ranjang, berbaring di sebelah pria itu sembari memeluk erat tubuh pujaan hatinya itu.
"Cepat sembuh sayang, aku rindu senyum mu.. Aku rindu sikap menyebalkan mu itu.. Aku rindu saat kau terus menerus menggoda ku, mencubit dan mencium pipi ku..
Lagi-lagi air matanya luruh, ia menangis sembari memeluk tubuh pria itu. Tanpa ia sadari sebenarnya pria itu telah lama sadar. Sekitar satu minggu yang lalu, namun ada sesuatu yang membuatnya harus melakukan ini.
" maafkan aku amour, maafkan aku"
"Apa kita tidak keterlaluan Adri? Sungguh aku tidak bisa melihatnya terus menerus seperti ini"
Delvin dan Adrian sudah lama menahan agar tidak memeluk mate mereka. Menahan diri untuk tidak menyentuh gadis yang sangat mereka cintai itu.
"Aku juga tidak bisa Delvin, tapi ini harus terlebih saat aku tahu jika dia...
Ucapan Adrian terpotong saat gadis yang sedari tadi memeluknya mengelus wajahnya. Adrian mencoba sekuat tenaga menahan gejolak yang ia rasakan.
Kata-kata Gestia berikutnya membuat Adrian merasa semakin bersalah berpura-pura seperti ini.
"Aku mencintai mu selamanya akan tetap begitu"
Cup
"Bangunlah, aku tak bisa melihat mu seperti ini"
Gestia kembali mencium singkat bibir Adrian. Setelah itu turun dari ranjang, mengelus wajah pujaan hatinya, kemudian perlahan berjalan keluar dari ruangan tersebut.
Entah mengapa langkah kaki Gestia terasa begitu berat, ia menoleh kembali ke arah Adrian berharap pria itu sadar saat ia menoleh , namun itu hanya harapan semata, nyatanya mata pria itu masih setia terpejam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Werewolf Story [Adrian Deandra]
Loup-garouSeries #4 in werewolf WARNING! CERITA INI BERBELIT-BELIT JANGAN DI BACA KALAU BIKIN PUSING! Gestia Amanda gadis berusia 20 tahun blasteran Indonesia - Thailand . Wajah cantik, kulit putih, rambut coklat, serta iris mata warm honey adalah perpaduan s...