"Jangan pernah menoreh luka jika kau sendiri tidak tahu cara menyembuhkan nya... "
-N.A-
Tetes demi tetes air mata membasahi wajah cantik Gestia Amanda. Batinnya kian tertekan, hatinya hancur berkeping-keping, takkan pernah bisa lagi utuh.
Adrian, pria yang begitu ia cintai itu berubah drastis, tak ada lagi kata-kata manis, kecupan lembut, dan perlakuan khusus yang selalu membuat pipinya merona.
Sekarang semua perkataan Adrian begitu menusuk, bagai ribuan anak panah yang siap menghujam jantungnya. Menghentikan aliran darahnya, berakhir dengan rasa sakit yang menjalar di seluruh tubuh nya.
"Hentikan Adrian.."
Suara Gestia terdengar begitu lirih, ia berusaha melindungi tubuh nya dengan kedua tangannya. Memeluk erat kedua lututnya dengan tubuh gemetar.Gestia menangis tergugu, ia merasa begitu hancur saat ini. Ia begitu lemah, tak bisa berbuat apa-apa. Ia tak bisa melawan Adrian dengan kondisi seperti ini.
Sreeekkkk..
Dengan satu kali hentakan baju yang dikenakan Gestia sobek, mengekspos tubuh indahnya.
Adrian tersenyum miring, kemudian mencium dengan kasar bibir Gestia. Gestia mencoba memberontak namun kedua tangannya ditahan oleh Adrian, dengan satu tangan lainnya menekan tengkuk Gestia.
Tangis Gestia semakin pecah, ia merasa begitu hancur saat ini. Tubuhnya terasa begitu remuk, semuanya hancur. Ia hanya bisa menangis pilu.
"Bagaimana ?"
Adrian bertanya dengan nada sinis, Gestia masih menangis ia menggelengkan kepalanya."Hentikan Adrian , aku mohon"
Gestia menatap sendu ke arah Adrian. Namun pria itu seakan tak punya hati, ia malah tertawa.
"Hahahahahaha"
Suara tawa Adrian menggelegar memenuhi seluruh kamar tersebut. Gestia memejamkan matanya, tubuhnya bergetar hebat karena takut.Gestia merasa ada yang berbeda dari Adrian, mulai dari sikapnya yang jauh berbeda. Tatapan yang berbeda, iris mata Adrian tampak berwarna merah pekat.
Tunggu merah?
Bukankah Adrian memiliki iris mata berwarna Hitam pekat. Apa yang terjadi dengan Adrian sebenarnya?
Plakk..
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Gestia, membuat ia sadar sepenuhnya. Sudut bibirnya berdarah, dan pipinya sudah di pastikan akan memar karena tamparan yang begitu kuat.
Gestia merasakan nyeri di relung hatinya, mengapa Adrian begitu tega.
"Adrian.." Gestia larut dalam tangisnya, begitu menyakitkan.
"Hahahahaha!"
Gestia tak bisa apa-apa , ia hanya bisa pasrah. Kedua tangannya di kunci oleh Adrian, ia sangat yakin jika tangannya saat ini telah memar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Werewolf Story [Adrian Deandra]
Hombres LoboSeries #4 in werewolf WARNING! CERITA INI BERBELIT-BELIT JANGAN DI BACA KALAU BIKIN PUSING! Gestia Amanda gadis berusia 20 tahun blasteran Indonesia - Thailand . Wajah cantik, kulit putih, rambut coklat, serta iris mata warm honey adalah perpaduan s...