29. Still Alive

849 42 0
                                    


pria mengangkat tubuh perempuan cantik yang terkulai lemah. Senyumnya mengembang melihat kecantikan perempuan yang berada di gendongannya saat ini.

"Begitu cantik dan manis sama seperti ibu mu"

Tangannya mengelus dengan sayang pipi perempuan tersebut, lalu ia pun menoleh ke belakang.

"Ayo kita pergi"

Pria itu terbang di ikuti dua orang lain yang juga membawa Revano.

Tak butuh waktu lama akhirnya mereka pun sampai di sebuah rumah sederhana di tengah hutan. Begitu sampai ia langsung di sambut dua orang wanita yang menunggu dengan cemas di sana.

"Bagaimana keadaan Tiffany?"
Pertanyaan itu langsung  lontarkan oleh wanita cantik berambut hitam.

"Kekuatan Leora menguasai tubuhnya, dia butuh istirahat untuk memulihkan tubuhnya"

Sementara itu perempuan cantik berambut merah ikut khawatir melihat kondisi suaminya saat ini.

"Apa dia akan baik-baik saja Dion"

Dion tersenyum hangat,
"Tentu dia baik-baik saja Jenny, kita hanya perlu mengobati nya sedikit karena ia terkena serangan Leora"

"Kalau begitu ayo kita masuk"

Mereka pun masuk kedalam rumah tersebut.

***

Sementara itu di lain tempat.
S

eorang pria duduk termenung di balkon kamarnya, matanya menatap lurus ke arah langit malam yang terlihat mendung.

Tak ada sinar bulan mau pun bintang di sana, gelap , kelam.  Hingga perlahan tetes demi tetes air hujan jatuh.

Meski air hujan membasahi tubuh nya, pria itu tak kunjung beranjak dari sana.

Kau bisa sakit

Delvin mencoba memperingatkan Adrian, namun pria itu tak kunjung beranjak.

"Aku suka seperti ini Delvin, berdiri dibawah hujan--

Adrian tersenyum tipis, tidak lebih tepatnya tersenyum pilu.

--agar tidak ada satu pun orang yang tahu- jika aku sedang menangis"

Delvin menghela nafasnya pelan, ia bisa merasakan apa yang di rasakan oleh Adrian.

Di lain sisi seorang pria yang tak lain adalah Raven berdiri di depan jendela kaca kamar nya. Matanya tertuju pada sosok tegap yang berdiri di seberang nya.

"Aku baru tahu jika seorang pria juga bisa serapuh itu karena cinta"
Seorang wanita datang dan mengambil posisi di samping Raven,ia ikut memperhatikan sosok pria di seberang.

"Tentu bisa amour, terlebih itu tentang belahan jiwa kami"

Pandangan Raven masih tertuju lurus kedepan, ada kesedihan di matanya. Stella yang menyadari itu memeluk Raven.

"Jangan pernah tinggal kan aku"

****

Mata gadis itu mengerjap perlahan, ia membuka sedikit demi sedikit matanya menyesuaikan intensitas cahaya yang masuk kedalam retina matanya.

Ia mengernyit saat merasakan nyeri di kepala nya. Tubuhnya terasa begitu lemah, ia melihat kesekeliling nya.

Ia merasa begitu asing dengan tempat ia berada saat ini. Matanya menelusuri setiap jengkal ruangan tersebut.

Werewolf Story [Adrian Deandra]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang