Pagi- pagi sekali Gestia telah memulai latihannya, rambutnya diikat rapi dengan memakai hot pants dan teentop yng memamerkan lekuk tubuh indahnya. Keringat yang membasahi wajah cantik nya itu menambah kesan sexy pada diri Gestia.Ia tampak begitu serius berlatih mengendalikan kekuatan besar miliknya. Satu demi satu kekuatannya ia keluarkan, ia begitu fokus berlatih menunjukkan kemampuan bertarungnya yang berada di atas rata-rata.
Tanpa merasa lelah sedikit pun Gestia tetap melanjutkan latihannya, ia tampak begitu tenang dalam bertarung, begitu fokus hingga tanpa ia sadari seseorang memandangnya dengan tatapan takjub, matanya tak berkedip melihat ke hebatan Gestia dalam bertarung.
"Kau sangat indah amour.. Bahkan saat bertarung seperti itu kau masih terlihat begitu cantik"
Pria itu bergumam, dengan senyum kecil yang terbit di wajah tampannya.
"Temuilah putri ku, aku rasa kau begitu merindukannya" suara seseorang menginterupsi membuat pria yang sejak tadi melihat Gestia menoleh ke asal suara.
"Calon papa mertua mu Adri" goda Delvin
"Senang bertemu dengan anda Tuan"
"Ck panggil saja aku Ayah, kau adalah mate putri ku bukan"
Adrian mengangguk mengiyakan, dia tak menyangka akan bertemu dengan Ayah Gestia.
"Dia juga merindukanmu.. Seburuk apa pun perlakuannya kepadamu nanti ,percayalah hanya ada satu orang yang dia cintai--
Adrian menatap wajah tampan Dion yang tampak begitu tenang, aura kepemimpinan yang terlihat dominan membuat Adrian kagum saat pertama kali melihat Dion.
Dion tersenyum hangat ke arah Adrian
"Dia hanya mencintai dirimu Adrian, hanya dirimu",Adrian tak percaya jika Dion mengetahui namanya.Adrian tampak terkejut akan hal itu.
"Gestia selalu memanggil nama mu saat dia tidur" Dion tahu pasti Adrian terkejut karena ia mengetahui nama pria itu.
Dion menepuk bahu Adrian
"Aku percayakan putri ku padamu Adrian, pastikan dia akan selalu bahagia bersama mu""Pasti Ayah"
***
Setelah merasa cukup berlatih Gestia duduk untuk beristirahat, ia menyeka keringat di dahi nya dengan handuk kecil yang ia bawa. Ia menegak air mineral di samping nya hingga tandas, tapi satu botol air mineral tak cukup untuk menghilangkan rasa hausnya.
Tiba-tiba seorang pria datang menghampirinya, mengambil duduk di samping Gestia lalu menyodorkan sebotol air mineral kepada Gestia.
"Aku rasa kau membutuhkan ini"
Gestia mengambil botol tersebut tanpa melihat siapa pria yang berada di samping nya, rasa haus membuatnya lupa segalanya. Gestia menegak habis satu botol air mineral itu dalam sekejap.
Pria di samping Gestia menatap takjub ke arah Gestia, tampak begitu menikmati pemandangan indah di depannya saat ini.
"Terimakasih"
Gestia tersenyum , namun seketika ia tersentak begitu matanya bertatap langsung ke arah pria di sampingnya."Adri"
Nama itu lolos dari mulut Gestia, jantungnya terpacu cepat, nafas nya memburu dengan kilat kesakitan di mata nya.Gestia langsung berdirii hendak pergi dari sana, namun tangannya di cekal oleh Adrian.
"Amour"
Gestia melepaskan dengan kasar tangan Adrian, menatap benci ke arah pria tampan tersebut. Walau hatinya berteriak mengatakan jika ia begitu rindu pria itu, begitu ingin memeluk dan mencium bibir pria tersebut. Namun ego mengalahkan segalanya, membuat Gestia berusaha sekeras mungkin untuk tidak melakukan kontak fisik dengan pria tersebut, Ego nya mengalahkan rasa rindunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Werewolf Story [Adrian Deandra]
WerewolfSeries #4 in werewolf WARNING! CERITA INI BERBELIT-BELIT JANGAN DI BACA KALAU BIKIN PUSING! Gestia Amanda gadis berusia 20 tahun blasteran Indonesia - Thailand . Wajah cantik, kulit putih, rambut coklat, serta iris mata warm honey adalah perpaduan s...