5. Sebuah Cerita Sedih ² || Flashback||

1.4K 98 14
                                    

Lembar demi lembar buku harian itu di buka oleh Gestia, mata gadis itu terus berkaca-kaca saat membaca torehan demi torehan tinta yang terukir indah di buku itu. Begitu banyak kejadian-kejadian mengerikan , hingga sebuah kejadian yang membuat hati Gestia remuk.

Dua bulan sudah lama nya sang Ibu Geovani meninggal dunia. Yah, malam itu jadi malam terakhir dirinya bersama sang ibu, karena keesokan pagi nya ia baru menyadari jika sang ibu telah tiada. Malam itu Gestia tidur memeluk tubuh ibunya dan pagi harinya ia baru menyadari jika sang ibu telah tiada.

Tes..

Setetes air mata jatuh membasahi buku yang berada di pangkuan Gestia saat ini. Begitu banyak fakta mengejutkan yang harus ia terima, mulai dari Geovani dan Dimas yang ternyata bukanlah orangtua kandung Gestia.

"Jadi aku bukan manusia ? Tapi.. Tapi kenapa aku tidak merasakan jika diriku adalah half Vampire dan Demon?"

Kilasan saat ia berbicara dengan sang Ibu, terngiang-ngiang di kepalanya. Malam terakhir itu mereka habiskan dengan membahas siapa Gestia sebenarnya.

"Ibu dan Ayah mu terkejut saat mengetahui itu pada awalnya Gestia.. Tapi wanita bernama Jenny itu berkata jika kekuatan mu akan tersegel selama kau belum bertemu dengan mate mu.. Selama kekuatan mu di segel kau akan jadi manusia seutuhnya sama seperti ibumu yang ternyata memiliki darah Vampire murni sayang"

"Jadi ibu ku adalah seorang Vampire?"

"Ya, dia memiliki darah Vampire murni di tubuh nya yang di turunkan dari sang ibu, tapi kekuatannya tersegel karena ia memiliki ayah seorang manusia"

Gestia kembali membaca buku harian yang berada di pangkuannya. Buku itu ternyata adalah milik Ibu Gestia. Di sana tergambar dengan jelas detik-detik dimana ibunya melahirkan Gestia, berjuang sendirian melahirkannya, dan harus pergi untuk melindungi anaknya dari serangan orang jahat yang menginginkan Gestia kecil.

Di buku itu tertulis jika nama Ibu Gestia adalah Belle Elleanore , wanita cantik dengan rambut hitam panjang dan iris coklat gelap. Begitu cantik dan manis, wajah Belle Elleanore begitu mirip dengan Gestia.

Gestia mewarisi warna rambut dan kulit putih sama seperti ayahnya Dion Clark Barnave. Pria tampan dengan rambut berwarna coklat, iris matanya berwarna abu-abu.

"Kalian begitu serasi ayah ibu.."
Gestia bergumam begitu lirih air matanya tak bisa lagi ia bendung. Ia menangis tersedu-sedu membaca kisah perjuangan kedua orang tuanya. Begitu banyak halangan rintangan yang arus orang tuanya lewati untuk bersatu menjadi pasangan pada umunya, begitu banyak pengorbanan yang mereka berikan untuk melindungi anak mereka yang tak lain adalah Gestia sendiri.

Disana juga di tuliskan jika namanya bukanlah Gestia Amanda melainkan Tiffany Ellionare Barnave. Dia adalah seorang putri yang seharusnya berkuasa di negeri sana.

Gestia harus menemukan Jenny yang tak lain adalah pelindung nya untuk menemukan kedua orang tuanya.

•••


M

alam itu begitu sunyi, tak ada orang lain yang menemani wanita cantik yang sedang mengandung itu. Hanya ada satu penerangan dari sebuah lilin kecil disana, udara dingin menyeruak membuat wanita itu harus menutup tubuh nya dengan kain agar udara dingin tidak menyentuh kulitnya.

"Kemana kalian"
Wanita itu bergumam lirih sembari mengelus lembut perutnya yang membuncit. Ia tersenyum sembari mengelus dengan sayang calon anaknya yang berada di dalam sana.

"Ibu tidak sabar melihat mu sayang"
Senyuman terukir jelas di wajah wanita yang sebentar lagi akan menjadi ibu itu.

Sejak kejadian malam itu ia sering menghabiskan waktunya bersama ayah dari anak yang ia kandung saat ini. Ia begitu bahagia dan tak henti-hentinya bersyukur karena kembali di pertemukan dengan Dion setelah sekian lama mereka berpisah.

Namun perjalanan hidup mereka tak semudah yang orang lain bayangkan, begitu banyak musuh yang mengancam keselamatannya serta bayi yang ia kandung.

Belle bingung kenapa banyak sekali yang ingin membunuhnya dan mengambil bayi yang ia kandung. Apa mungkin karena Ayah dari anaknya itu adalah seseorang yang kuat dan berkuasa ? Hingga begitu banyak orang-orang di luar sana hendak membunuh Belle dan anaknya.

Sekejam itukah kehidupan di dunia Dion ?

Pertanyaan itu berhasil membuatnya terdiam.

Apa ini semua karena dirinya, yang notabene nya adalah seorang manusia ?

Belle larut dalam lamunannya hingga..

BRAK!

Suara itu membuat Belle sadar dari lamunannya dan menggigil ketakutan. Ia begitu takut, takut yang datang adalah orang jahat.

Belle memegang kain yang ada di tubuh nya dengan kuat, keringat dingin bercucuran. Nafasnya tercekat saat terdengar langkah kaki itu semakin mendekat ke arah pintu kamarnya.

Belle memejamkan matanya dan berusaha melindungi anak yang berada dalam kandungannya saat ini. Ia semakin takut saat pintu ruangan itu terbuka dengan kasar dan tampaklah sosok tinggi dengan jubah hitam yang menutupi wajahnya .

"Jangan mendekat!!"
Belle semakin ketakutan, tubuhnya gemetar hebat, tatkala orang tersebut semakin mendekat kearahnya.

"Jangan.."
Air mata Belle mengalir deras, ia begitu takut. Belle menutup matanya pasrah saat orang tersebut berada tepat di depannya.

"Mrs. Barnave?"
Belle mengenali suara itu, ia membuka matanya dan melihat siapa yang berada di depannya saat ini.

Saat itulah Belle langsung menubruk tubuh orang di depannya. Memeluk erat tubuh tegap itu,

"Dion "

Pria itu tersenyum dan mengelus lembut rambut Belle. Senyum terukir di wajah pria tersebut. Namun Belle merasa ada yang janggal, ia merasa ada yang berbeda.

Namun belum sempat Belle berfikir suara seseorang menginterupsi.

"ELLE!!"

Mata Belle membulat sempurna saat melihat siapa yang berada di depan pintu.

"Dion?...

Belle kembali melihat ke arah pria yang ia peluk tadi.

... Dan siapa kau?"

Bersambung....

Aku udah nulis ini kemarin 😂

853 word
Pendek ?
Yes..

Seeyounext ..

Ketapang, 03 November 2018
7.08

Werewolf Story [Adrian Deandra]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang