"selamat datang."
arah suara itu datang dari lantai atas, sumpah demi apapun suasananya benar-benar mencekam.
karena semua lampunya padam. moeka jadi tidak bisa melihat jelas apa yang sedang terjadi.
suara pintu dibelakangnya terbentur dengan keras, membuat jantung moeka hampir mencelat.
"hah! siapa disana!" moeka masih berteriak sambil memeluk diri sendiri.
"tenanglah, kau hanya datang lebih awal, silakan duduk dengan tenang di sofa sebelah sana."
tuhan, tolong... moeka ingin pulang.
"dari segi permainan, saya suka dengan nomor undi 5 tadi, freestyle dance nya benar-benar enak dilihat.
ditambah lagi ekspresi wajahnya yang bisa berubah hanya dalam waktu beberapa detik."
pujian itu melayang untuk jisung dari juri kai, publik figur favoritnya.
jisung membungkukkan badan, hanya 45 derajat. senang bukan main.
jisung berhasil melampaui semifinal, hingga sekarang berakhir siapa yang akan menjadi juara satu, dua, hingga tiga.
"baik, park jisung... anda mendapatkan juara...
dua!"
semua bersorak riuh untuk park jisung. yang disorak juga bersujud penuh syukur dihadapan para pentonton.
jisung benar-benar merasa bahagia, rasanya seperti mimpi bisa tersenyum lepas seperti ini.
belum ketika ia tahu kenyataan bahwa orang yang ia khawatirkan sedang berada dalam bahaya.
↺—to be continued. . .
__________________
menegangkan ga sih ceritanya? :"
KAMU SEDANG MEMBACA
AGE.
Fanfiction❝park jisung? oh, yang jago dance tapi berandal itu, kan?❞ ❝park jisung? oh, dia kan cucu kepala sekolah, klasik banget. makanya nakal nya gak hilang-hilang, dimanja terus sih.❞ ❝park jisung? wah, itu 'kan adik kelas yang tampannya melebihi kakak ke...