↳パート - 32 // part - 32.

8K 1.4K 43
                                    

rumah, bukanlah lagi tempat yang ramai bagi moeka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

rumah, bukanlah lagi tempat yang ramai bagi moeka. yang biasanya bising di waktu-waktu seperti ini,

kini hanya berisi desiran angin serta terangnya rembulan saja yang mengisi kekosongan disini.

"ayah, moeka berangkat," ujarnya hendak berpamitan dengan ayahnya.

"mau kemana, sayang?" ayahnya bertanya lembut. "jangan pulang malam-malam. anak gadis tidak baik pulang larut malam."

pesannnya sambil menyunggingkan bibirnya, terlihat memaksa, moeka sadar akan hal itu.

karena tidak mungkin ayahnya masih bisa tersenyum secara tulus, sementara ibu dan adiknya yang masih menghilang tidak kunjung kembali.

moeka membalasnya dengan tersenyum, menuruti nasihat ayahnya—yang bahkan sampai sekarang tidak tahu menahu soal moeka...

yang berteman dengan pria yang telah hampir merenggut nyawanya maupun ayahnya.

gadis itu menggandeng tas jinjing nya, dan langsung menghubungi seseorang yang harus ia temui saat ini.

jisung-ie
+821450xxxxxx

hei, aku sudah berangkat.
kita ketemuan di tempat
yang biasa kita kunjungi ya.
7.20 p.m.
[sent]

moeka menunggu, setia menunggu, bahkan sudah lima belas menit waktu berlalu pun ia tetap menunggu.

tidak ada sedikitpun rasa mengeluh ataupun geram pada orang yang sudah membuatnya ia menunggu begitu lama.

dan park jisung, akan segera menyesali perbuatannya ini.

"nenek!" jisung menyapa dari balik pintu kamar neneknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"nenek!" jisung menyapa dari balik pintu kamar neneknya.

nenek membuka pintu kamarnya dengan pelan. matanya bersinar layaknya bintang di langit.

rindu, neneknya terlihat sangat rindu dengan cucunya tersebut.

"jisung-ie!" seru neneknya sembari memeluk erat—sangat erat. sepertinya rindu berat.

maklum, jisung jarang sekali berkunjung ke rumah nenek-kakeknya ini, karena...

"nek, hari ini aku mau kenalin nenek sama perempuan yang bakal bikin nenek semangat!"

neneknya tidak menanggapi, masih ingin terus memeluk cucunya.

sampai ponsel jisung kemudian berdering, dan dengan pelan ia melepaskan pelukan sang nenek.

"ah nek, dia sudah menunggu. aku mau menjemputnya dulu, nenek tunggu di dalam ya," pinta nya. namun sang nenek tidak mau menurut, malah berkata,

"jisung-ie, akhir-akhir ini kakekmu berulah lagi."

membuat jisung yang tadinya ingin berangkat, malah mendengar cerita neneknya tersebut.

"ceritakan lebih jelas nek."

↺—to be continued. . .

__________________dikit lagi masuk konflik, huhuhu ayo ramaikeun ><

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__________________
dikit lagi masuk konflik, huhuhu ayo ramaikeun ><

__________________dikit lagi masuk konflik, huhuhu ayo ramaikeun ><

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

salam sayang dari moeka yang ucul ✨

AGE.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang