"eh eh, mereka berhenti tuh. itu daerah mana coba?" ujar jaemin mencoba menerka-nerka.
"eh... itu, kan dulunya hotel punya papi gue dulu."
jaemin mendorong chenle, yang menyatakan pernyataan diatas.
"bercanda lo, le. jangan gitu lah, ini lagi serius."
"sobat misqueen ya begini, dibilang sekali gak percaya. gue masih ingat sumpah, enggak bohong.
letaknya memang disana, terpencil gitu. makanya papi gue jual hotelnya, tapi gue gak tau dijual ke siapa."
chenle menjelaskan, sejelas-jelasnya tidak berniat menjeda sedikitpun.
jisung kemudian ingat lagi. "kakek gue, gue baru ingat. dulu dia pernah nawarin gue buat ngelihat hotel baru dia.
tapi gue gak percaya, jadi gue nggak mau waktu diajak kesana."
"bagus, berarti lo nggak terhasut omongan kakek lo. kalau lo ikut waktu itu, bisa jadi lo sekarang malah jadi anak buahnya.
pak kepala sekolah 'kan ngehasut nya pintar pakai banget," sambung mark menanggapi ucapan jisung.
"eh, cepat kasih tahu haechan lokasi nya dulu," sela chenle yang sedang sibuk menjawab telepon dari maminya.
black team tengah berangkat menyusul perginya taeyong beserta ketiga laki-laki lainnya.
jaehyun, yuta, lucas, ten, johnny, dan juga doyoung adalah bagian dari black team.
mereka berenam bersama dengan taeyong adalah detektif handal yang dipercayai oleh atasannya untuk mengejar buronan satu itu.
tidak, tapi dua buronan.
anggota kepolisian juga sedang bergerak, menggunakan helikopter untuk menangkap jejak buronan yang akhirnya terkuak.
ada empat polisi yang mengejarnya menggunakan helikopter, namanya jungwoo, taeil, winwin juga kun.
"stop stop." haechan mengambil alih perhatian semua insan yang ada di dalam mobil.
"gue dapat pesan dari jisung, ini kok jalurnya beda ya sama yang pak taeyong lagi ikutin?"
taeyong mendengarnya, ia terkejut, walau hanya sedikit.
firasat taeyong membantunya untuk tetap tenang, karena ia tahu itu hanya jebakan.
"jangan terpengaruh, kita tetap harus mengejar dalangnya.
karena kalau dalangnya sudah tertangkap, otomatis anak buahnya tidak akan berani macam-macam."
wow, brilian, benar-benar detektif yang bisa diandalkan. beruntungnya mereka bisa bertemu dengan detektif taeyong.
"check check, black team."
"black team disini."
"tetap ikuti jalur yang sudah saya kasih."
"siap, kapten."
"satu lagi, jangan sampai lengah."
sementara hari semakin gelap, suasananya pun ikut semakin mencekam. dalam diam, jisung dan moeka saling khawatir satu sama lain.
↺—to be continued. . .
_____________
neeeextttt????
KAMU SEDANG MEMBACA
AGE.
Fiksi Penggemar❝park jisung? oh, yang jago dance tapi berandal itu, kan?❞ ❝park jisung? oh, dia kan cucu kepala sekolah, klasik banget. makanya nakal nya gak hilang-hilang, dimanja terus sih.❞ ❝park jisung? wah, itu 'kan adik kelas yang tampannya melebihi kakak ke...