[ black, black, black on... ]
jangan berpikir yang enak-enak. karena tidak sampai dua detik, jisung dan moeka sudah sadar satu sama lain.
"apaan sih!" jisung mendorong bahu moeka, untungnya kini tidak sekasar waktu itu.
moeka membenarkan posisinya, kini berada disamping jisung. "eh, maaf maaf, gue kira gak ada orang."
"ngapain? gue sibuk, gak usah ganggu," sahut jisung masih dengan watak es nya.
"ini, gue cuma mau kasih—"
"park jisunggg!" suara teriakan dari orang di dalam rumah begitu kencang, suara laki-laki, sepertinya.
jisung buru-buru menutup mulut moeka dan menyuruhnya masuk ke dalam sebuah lemari yang ukurannya tidak sebesar badannya. sangat sempit!
"lo disini aja, jangan gerak!" perintah jisung langsung menutup pintu lemari tersebut.
samar-samar moeka mengintip dari celah kecil pintu lemari tentang apa sebenarnya yang sedang terjadi.
semoga saja eksistensi moeka tidak tersadari oleh pria yang baru saja memanggil jisung tadi.
karena..., dia terlihat sangat menyeramkan.
sesaat setelah pria itu pergi, jisung langsung membuka pintu lemari nya.
"hah!" moeka membuang napas. akibat tidak dapat mengambil oksigen dengan normal di dalam sana. "siapa sih tadi?"
"gak perlu tahu," tolaknya mentah-mentah. "udah buruan, mau kasih gue apaan?"
"e-erm...," moeka merogoh tasnya kembali. "ini, tugas dari guru boa."
jisung mengambil lembarannya dengan cepat. "oh. ya udah, pulang sana."
"bisa gak biasa aja ngusirnya? gini-gini aku juga capek jalan kerumahmu."
"gak usah aku-kamu. jijik," sarkas jisung, yang jelas-jelas itu memang kebiasaan moeka.
kebiasaan memanggil aku-kamu kalau dirinya sudah nyaman dengan percakapannya.
tunggu, nyaman?
"pakai bengong, udah iya makasih. pulang ya, hati-hati," sambar jisung yang kemudian mengantarnya ke pintu keluar apartemennya.
"oh iya satu lagi, kalo lo ketemu sama orang yang muka nya nyeremin,
buru-buru kabur dan jangan pernah natap matanya. ini perintah!" tegas jisung sebelum kembali menutup pintunya.
hah? memangnya kenapa? aneh. batin moeka sambil menampilkan raut ekspresi bingungnya.
↺—to be continued. . .
______________
dia yang ganteng, aku yang bingung :( bingung kenapa jodoh aku bisa seganteng itu :")
KAMU SEDANG MEMBACA
AGE.
Fanfiction❝park jisung? oh, yang jago dance tapi berandal itu, kan?❞ ❝park jisung? oh, dia kan cucu kepala sekolah, klasik banget. makanya nakal nya gak hilang-hilang, dimanja terus sih.❞ ❝park jisung? wah, itu 'kan adik kelas yang tampannya melebihi kakak ke...