2 tahun telah berlalu begitu cepat, kini demi merayakan kelulusan park jisung, mereka berkumpul di tempat biasa.
"congraduation, guys!" seru jaemin seraya bersulang bersama keenam laki-laki lainnya.
"nggak nyangka, anak-anak nakal macam kalian bisa juga lulus," sindir keras mark setelah meneguk gelas pertamanya.
"lohhh, nakal berprestasi dong!" chenle mengelak dengan gaya khas sok kerennya.
suara tawa mewarnai gudang yang telah lama menjadi markas mereka ini.
tak lama, jeno bertanya, "oh iya, kabar tuh cewek gimana ya?"
hening, tak ada yang menjawab. mereka mengerti cewek siapa yang dimaksud jeno.
semua menatap park jisung penuh tanda tanya. "ke-kenapa?" jawabnya kikuk.
"a-ah, iya, lulus ini gue mau lanjut kuliah! kalau kalian gimana?" jisung berusaha mengalihkan topik utama pembicaraan mereka.
"lo... gak nyesel, sung? lo sama sekali belum dapat nyatain perasaan lo, sung." pertanyaan dari renjun berhasil menusuk tepat di hatinya, sakit.
namun, ia menutupinya dengan lekukan berbentuk sabit yang terkesan dipaksa. "gue dari awal memang nggak berniat buat nyatain perasaan ini.
gue sadar, gue ini anak dan cucu dari seorang pembunuh berantai. apa pantas buat dia?"
saat mendengar penjelasan dari jisung, tidak ada yang berani menyanggahnya. memang benar, tetapi juga salah. ini rumit.
↺—to be continued. . .
___________
lagi tiga chapter aja ending nih :)))
KAMU SEDANG MEMBACA
AGE.
Fiksi Penggemar❝park jisung? oh, yang jago dance tapi berandal itu, kan?❞ ❝park jisung? oh, dia kan cucu kepala sekolah, klasik banget. makanya nakal nya gak hilang-hilang, dimanja terus sih.❞ ❝park jisung? wah, itu 'kan adik kelas yang tampannya melebihi kakak ke...