sosok pria tinggi serta raut wajah yang tak bisa dijelaskan itu pelan-pelan mendekati moeka.
moeka sudah mengenggam kedua tangannya sendiri. hanya bisa berdoa dalam hati.
semakin pria itu mendekat, semakin moeka menghindar.
mundur teratur sudah moeka lakukan, namun tetap saja untuk kabur dari tempat ini adalah hal yang mustahil.
oksigen di rumah ini semakin menipis bagai ditempati oleh ratusan orang yang berdesak-desakkan dengannya kini.
sekilas, moeka melihat pria yang sedari tadi masih berusaha mendekatinya itu membawa sebuah benda tajam...
pisau...?
gergaji...?
tidak, itu kapak!!?
astaga, astaga, astaga. keringat moeka bercucuran tanpa henti, lebih tepatnya tak dapat dihentikan.
"aaaAAAAAA!!!!" moeka berteriak,
kemudian terbangun. "hah!
...mimpi?"
kenapa mimpinya terasa sangat begitu nyata? syukurlah, tuhan masih menyayanginya.
eh, tapi, tunggu. kenapa saat ia berusaha menggerakkan kakinya untuk bangun dari sofa terasa sangat aneh?
oh, shit, ini lebih buruk dari yang moeka bayangkan.
kakinya...
buntung??!!
↺—to be continued. . .
___________________
SIAL AKU NGERI SENDIRI NGETIKNYA WKWKWKW :">
KAMU SEDANG MEMBACA
AGE.
Fanfiction❝park jisung? oh, yang jago dance tapi berandal itu, kan?❞ ❝park jisung? oh, dia kan cucu kepala sekolah, klasik banget. makanya nakal nya gak hilang-hilang, dimanja terus sih.❞ ❝park jisung? wah, itu 'kan adik kelas yang tampannya melebihi kakak ke...