↳パート - 15 // part - 15.

10.3K 1.7K 109
                                    

pukul 5 sore, jisung dan moeka sama-sama berangkat, tetapi ke tempat yang berbeda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

pukul 5 sore, jisung dan moeka sama-sama berangkat, tetapi ke tempat yang berbeda.

jisung dengan lombanya, moeka dengan undangannya.

segala macam hal penting moeka bawa, seperti handphone, dompet, kado lalu...

pisau?

hahaha ya tidak dong, lagian acara ulang tahun, pasti disana sudah ada pisau untung memotong kue.

setidaknya begitulah pikirnya dalam sisi yang positif.

waktu terus berjalan, hingga tepat pukul 5 lebih 25 menit, lomba pun dimulai. jisung mendapatkan nomor undi 5, tidak begitu jauh.

para peserta dance dari nomor undi 1 hingga 4 benar-benar bagus, membuatnya sedikit gugup.

sampai akhirnya nomor undi miliknya dipanggil. jisung naik ke atas panggung dengan kharisma yang benar-benar beda dari peserta lain.

ada tiga juri di depan yang akan menilainya. dari kiri ada seulgi, di tengah favoritnya yaitu kai, lalu disusul paling kanan, taemin.

semua menatap ke arahnya dan bertanya berbagai macam pertanyaan yang tidak bisa disebutkan satu-satu disini.

hanya lima menit untuk tanya-jawab dengan jisung, setelahnya ia mulai menari freestyle dengan gaya khas yang ia miliki.

jisung bersenang-senang, moeka justru sedang ketakutan di seberang sana.

jisung bersenang-senang, moeka justru sedang ketakutan di seberang sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ini kan... tempatnya?"

moeka berdiri di depan rumah yang sangat sepi namun mewahnya luar biasa.

ia masuk, tanpa permisi karena tidak ada yang menempati pos satpam disini.

"kok sepi ya...?" moeka tak berhenti bertanya meski tidak ada jawaban.

tok. tok.

"permisi."

ini aneh, katanya acara ulang tahun, tapi kenapa sepi sekali?

apa iya moeka terlalu awal datang ke tempat ini?

"permisi!" teriaknya lagi sekali, tidak ada yang menjawab apalagi membukakan pintunya.

iseng-iseng dia mendorong kenop pintunya, dan—terbuka!

tidak dikunci, yang benar saja. sudah satpam tidak ada, gerbang tidak ditutup rapat, pintu juga tidak dikunci.

sudah seperti rumah tak berpenghuni saja.

"selamat datang."

↺—to be continued. . .

________________ini gak ada genre horror nya oqe, jangan takot wkwkwk x"D

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________________
ini gak ada genre horror nya oqe, jangan takot wkwkwk x"D

AGE.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang