"jisung?!" suara pelan itu masih bisa jisung dengar karena begitu sepinya tempat yang ia datangi saat ini.
"bertahanlah moe! jangan menangis, aku tidak menyukainya!" jisung berteriak bagai tidak takut dengan apa yang akan ia hadapi setelah teriakannya.
dor!
suara tembakan begitu keras mengarah tepat disamping badan jisung.
kaget? tentu saja! siapapun yang ada disana sekarang pasti akan sangat kaget dengan tembakan yang tiba-tiba tersebut.
"mark-hyung!"
tanpa basa-basi mark langsung mengambil senapan laras panjang yang telah jisung persiapkan.
semua bahan-bahan itu kalian tahu siapa yang membelinya? pasti tahu!
siapa lagi kalau bukan zhong chenle, si pecinta uang dolar.
jisung mengintai arah demi arah yang mungkin saja akan keluar sebuah tembakan lagi.
tidak perlu takut akan tembakan. jisung sudah memakai perlindungan yaitu baju anti peluru.
siapa yang membelinya? iya benar, zhong chenle lagi.
park jisung mulai masuk ke dalam hotel tua itu, diikuti mark, jaemin serta chenle paling belakang.
beberapa waktu setelah ia memasuki hotel tersebut, atensi nya teralihkan ke satu kamar yang berisi teriakan dari dalam.
ia kenal, sangat kenal suara teriakan ini.
"ma! mama!!!"
mark, jaemin, juga chenle terbelalak kaget akibat kelakuan jisung yang tiba-tiba.
jisung terus berusaha mendobrak pintu yang tengah terkunci itu, berharap ia bisa bertemu dengan mamanya lagi.
"ada mama lo, sung?!" cicit chenle yang sudah was-was sejak masuk hotel tua ini.
jisung mengangguk masih berusaha mendobrak kasar pintu kayu yang sepertinya gampang untuk dihancurkan tersebut.
tak lama, jaemin dan chenle ikut membantu laki-laki itu untuk menendang pintu.
sementara mark masih memantau sekitar, berjaga-jaga sekiranya ada yang mencurigakan.
bagus! pintunya dengan cepat terbuka berkat bantuan jaemin dan chenle. jisung tersenyum hanya sedetik setelah pintu itu terbuka,
sebab setelahnya, ia tertegun, meneguk salivanya paksa, menahan tangisnya yang membuncah.
disana, mama nya tidak berpakaian layaknya manusia. bajunya sangat kotor, belum lagi robek sana-sini.
mama nya benar-benar seperti kehilangan akal sehatnya. sampai ia tidak sadar bahwa yang sekarang berdiri dihadapannya adalah anaknya sendiri.
jisung berlari, memeluk erat mama nya, tidak peduli akan kotor maupun bau, jisung sangat rindu dengan mama nya.
"mama," lirihnya. "mama, ayo pulang, jisung kangen."
jaemin, chenle, dan juga mark yang melihatnya tak kuasa menahan air mata. setiap tetes air yang keluar dari mata, langsung diusapnya.
adegan haru tersebut hanya berjalan beberapa menit. karena setelahnya, ayahnya turun dari lantai atas,
membawa moeka yang tangannya penuh berbagai macam sayatan.
↺—to be continued. . .
_____________
DIKIT LAGI NYAMBER KE GENRE ACTION INI FF WKWKWKW x"D
KAMU SEDANG MEMBACA
AGE.
Fanfiction❝park jisung? oh, yang jago dance tapi berandal itu, kan?❞ ❝park jisung? oh, dia kan cucu kepala sekolah, klasik banget. makanya nakal nya gak hilang-hilang, dimanja terus sih.❞ ❝park jisung? wah, itu 'kan adik kelas yang tampannya melebihi kakak ke...