FOUR

23.8K 1.5K 23
                                    


Jangan lupa Vote and Comment! Makasih

"Nick apa kau tidak bisa serius sedikit untuk semua yang sudah aku serahkan kepadamu? "

Nickolas sedang bersama kakeknya. Bersandar pada sofa empuknya. Sementara tamu yang lain sedang berpesta pora.

Iya, hari ini ulang tahun kakek Nickolas. Kakek Nickolas adalah pria yang modern. Terlihat dari pestanya hari ini. Ada banyak wanita seksi memakai baju berwarna merah dan bulu-bulu halus sebagai hiasan bokong mereka. Selera kakeknya bisa dibilang sedikit unik.

"Aku selalu serius jika melakukan sesuatu kek. Hanya saja aku tidak seperti semua orang yang harus selalu tegang saat melakukan apapun. Kau tau sendiri, aku adalah orang yang begitu santai," Nickolas meneguk gelas sampanyenya. "Lagipula aku sudah mempekerjakan orang untuk mengurus perusahaan. Mereka juga takkan seenaknya mengambil keputusan tanpa persetujuanku."

Kakek Nickolas tidak jadi menjawab pernyataan Nickolas karena kedatangan Javan bersama tunangannya. Juga Marco.

"Selamat ulang tahun kakek..." Javan lalu memeluk kakek Nickolas lembut, mencium pipinya bergantian.

"Lihatlah dia Nick, Javan bahkan akan menikah. Kenapa kau tidak mengikuti jejaknya saja" cibir kakek Nickolas heran.

Nickolas tampak biasa saja saat kakeknya membicarakan pernikahan. Ia sering mendengarnya dari keluarganya. Terlalu sering lebih tepatnya,

"Jadi Javan. Kau akan tetap menikah? " tanya Nickolas menatap Javan penuh arti.

Sea, tunangan Javan menatap Javan yang masih belum menjawab pertanyaan sahabatnya itu. Sea juga ingin mendengar jawaban Javan di hadapan para sahabatnya

"Tentu saja. Aku akan menikah. Memangnya kau Nick. Manusia aneh yang tidak ingin menikah sama sekali. Aku juga memerlukan keturunan untuk penerusku"

Sea tersenyum lega, kemudian mengeratkan genggamannya pada lengan Javan. Ia jadi yakin jika Javan bersungguh-sungguh untuk menikahinya. Dan Nickolas, melihat gerak-gerik sepasang kekasih itu dengan tatapan jengkel.

"Yah. Lanjutkan saja seperti itu. Sepertinya temanku sedang kasmaran saat ini" Nickolas menggelengkan kepalanya pasrah.

Nickolas memang sudah menebak jika Javan memang sudah terperangkap oleh pesona Sea caroline tunangannya itu. Walaupun saat pertunangan, Javan mengatakan hal yang sebaliknya. Lucu bukan?

Marco tiba-tiba tertawa melihat Nickolas yang terpojokan dengan perkataan kakeknya tadi.

"Sudahlah kalian mengobrol sendiri saja. Aku akan menemui tamu yang lain" tuan William merasa jengah, lalu pergi meninggalkan cucunya dengan teman-temannya itu.

"Jadi kau Nickolas? Sahabat javan. Kita belum berkenalan secara langsung" Sea lalu mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Nickolas. " Aku Sea caroline... "

"Nickolas William, aku sudah cukup mengenalmu. Jadi apa kau tertarik dengan Javan?" Nickolas masih sedikit penasaran dengan kisah Javan dan Sea.

"Javan pria yang baik. Untuk apa aku tidak tertarik dengannya setelah apa yang dia lakukan padaku selama ini "

Nickolas mengeryit tidak mengerti. Namun melihat Javan yang dengan tiba-tiba meneguk sampanyenya buru-buru karena gugup, Nickolas tersenyum mengerti.

"Hmmm. Apa Javan selalu mengejarmu seperti anjing gila?" Tanya Nickolas terus terang.

Sea tersenyum.

"Dia selalu datang kekantorku saat jam makan siang. Terkadang mengajakku makan malam dan setiap pagi selalu memberiku bunga yang indah "

MY NAME IS NICK! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang