Sudah beberapa hari ini Sky berada di tokonya. Ia juga tidur disana. Dan beberapa hari ini, Nickolas juga tidak menemuinya. Tumben sekali. Pria itu bahkan tidak mengiriminya pesan, walaupun sebenarnya pria itu memang orang yang jarang mengirimi pesan. Dia akan lebih senang menelpon daripada berkirim pesan.
"Apa kau sudah ijin pada pacarmu jika kau kemari untuk menemuiku Vin?" tanya Skylar pada Malvin yang tiba-tiba datang ketempatnya sekedar mengantar sarapan untuk Skylar.
"Aku rasa aku tidak perlu meminta ijin darinya jika untuk menemuimu."Jawab Malvin santai. Ia sedang membuka botol minuman untuk Sky. "Aku sudah lama sekali tidak menghabiskan waktu denganmu dan aku sangat merindukanmu."
"Aku hanya tidak mau terjadi salah paham. Jujur saja, kekasihmu memintaku untuk jaga jarak denganmu. Tapi ketahuilah, aku tidak apa-apa. Aku berusaha memposisikan diriku sebagai dirinya. Ia pasti akan sangat sedih jika kekasihnya berdekatan dengan wanita lain." Sky jadi teringat akan Nickolas yang selalu berdekatan dengan wanita lain.
"Kenapa kau tidak mengatakannya padaku?" Malvin menatap Sky sendu. Ia merasa tidak enak hati.
"Sudahlah Vin. Aku tidak apa-apa, sungguh." jawab Sky tersenyum. Senyum yang mampu menenangkan Malvin.
"Aku harap kau selalu mengatakan apapun yang terjadi padamu Sky. Kau tahu, aku yang bertanggung jawab atas dirimu disini. Aku yang membawamu kesini. Aku ingin kau selalu ingat, aku sangat menyayangimu." Malvin mengusap puncak kepala Sky lembut.
Begitulah Malvin. Dia sangat lembut dalam segala hal. Dan sayangnya Sky juga sangat menyayangi Malvin, ia sudah seperti keluarga untuk Sky.
"Baiklah. Dan kau, apa kau tidak ada kerjaan sampai sampai kau mengunjungiku kemari?"
"Aku mengambil cuti... " jawab Malvin mantap. "Entah kenapa sejak aku menandatangani kontrak dengan tuan William, pekerjaanku menjadi sangat menumpuk, dan kau tahu? Aku sampai lupa rasanya liburan. Gajiku memang lebih besar, tapi entah kenapa. Aku merindukan jadwalku yang biasa biasa saja."
Skylar tertawa mendengar ocehan Malvin. Ia juga merasa jika Malvin sengaja dijauhkan darinya. Entahlah, Sky tidak yakin.
"Bagaimana denganmu Sky? Kau masih bekerja pada tuan William?" Tanya Malvin penasaran.
"Entahlah, sebenarnya aku sudah mengatakan jika aku tidak ingin bekerja dengannya tapi, ya begitulah aku merasa tidak bekerja sama sekali meskipun aku mengikuti kemanapun ia pergi. Sungguh, aku saja tidak begitu tahu jenis pekerjaanku jika bersamanya."
"Begitulah seorang asisten Sky.."
"Tidak. Tidak. Jika aku bekerja denganmu, aku aku selalu tau apa pekerjaanku. Tapi saat bersamanya, aku benar-benar tidak memiliki pekerjaan apapun. Ia bahkan memiliki sekretaris pribadi yang selalu melayaninya. Oh sudahlah, aku tidak ingin membahasnya."
Malvin menatap Skylar sejenak sebelum ia mengatakan pendapatnya. "Sepertinya tuan William tertarik padamu Sky. Entah kenapa aku merasa dia sangat mengenalmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY NAME IS NICK! (END)
RomanceCERITA DEWASA 🔞 Nick melepaskan ciumannya , lalu menatap Skylar yang masih terkejut. Mata Skylar bekedip dengan sangat pelan menatap pria yang baru saja menciumnya. "Bukankah aku sudah pernah mengatakannya, jika kau tak kunjung menyebut namaku maka...