"Aku mencarimu beberapa hari ini Nick, kemana saja kau?" tanya Marco yang saat itu sudah di ruang VVIP Club milik Nickolas. Marco juga datang bersama Javan hanya saja tanpa Sea Caroline.
Nick tampak menyesap gelas yang berisi minuman berwarna kuning keemasan itu dengan tenang. "Aku dirumah," jawabnya sesantai mungkin.
Javan dan Marco tentu saja tak percaya begitu saja sementara mereka tau jika Nick tidak akan bisa berlama-lama dirumahnya sendiri.
"Kau pandai berbohong Nick" Javan tampak menimpali ucapan Nick. "Jadi apa yang kau lakukan di rumah?" Ia jadi sedikit penasaran dengan Nick sekarang.
"Jangan bilang kau menyewa beberapa wanita untuk memuaskanmu selama dirumah?" tebak Marco sedikit mengejek. Hanya itu yang ada di oikiran Marco mengibgat Nickolas benar-benar tidak bisa lepas dari yang namanya wanita. Pria itu selalu di kelilingi wanita hebat!
"Apa aku serakus itu terhadap wanita? Oh ayolah! Kalian jahat sekali padaku" Nick tidak terima.
Namun Javan dan Marco mengangguk mengiyakan, memastikan kebenaran jika Nickolas memang selalu haus akan sentuhan wanita.
"Ck... kalian berlebihan" Nick berdecak kesal. "Aku bahkan sudah hampir sebulan tidak bercinta dengan wanita. Bukankah aku keren?" Kali ini Nick mengerlingkan matanya menggoda, merasa bangga dengan pencapaiannya tidak menyentuh wanita selama sebulan lamanya.
Oh! Nick semakin mengerikan akhir-akhir ini. Marco dan Javan semakin curiga dengannya jika Nick berniat menghabiskan waktu tuanya untuk mengganggu Marco dan Javan nanti.
"Lakukan sesukamu Nick..." Marco sedikit malas. "Aku bahkan tidak percaya jika kau tidak bercinta dengan wanita. Karena diantara kami, kau orang yang paling tidak tahan jika kau tidak tidur dengan wanita dua hari pun "
"Ya sudah kalau kau tidak percaya. Kau percaya padaku kan Jav?" Nick menatap Javan memelas, berharap Javan adalah satu-satunya sahabatnya yang mempercayainya.
"Yah, anggap saja aku percaya padamu Nick..." Javan akhirnya setuju, ia mengangguk.
"Kau memang temanku Jav..." Nick nampak senang dengan mengangkat gelasnya.
"Kau tampak senang Nick. Apa ada kabar menggembirakan?"
Nick tersenyum. "Aku hanya sedang senang saja. Entahlah, kurasa aku sedang menikmati sesuatu"
"Apa kau memenangkan lelang lagi?"
"Lebih dari sekedar lelang" jawab Nick mantap. "Ah! Aku tidak bisa lama-lama menemani kalian. Aku ada keperluan, aku harus membeli pupuk urea"
"WHATS?!!" Javan dan Marco berteriak secara bersamaan.
Seorang Nickolas membeli pupuk urea sendiri?
Marco dan javan semakin yakin jika temannya sedikit bermasalah dengan otaknya. Dari tidak bercinta dengan wanita selama sebulan. Nick juga jarang keluar rumah. Dan apa yang tadi ia bilang, Nick akan membeli pupuk urea?? For what!! Kedua teman Nick tak habis pikir dengan apa yang sedang dipikirkan Nick saat ini.
Sebelum nick meninggalkan kedua sahabatnya itu, Nick mengingatkan sesuatu pada Navan dan Marco. "Lusa aku akan mengadakan lelang. Kuharap kalian tidak melupakan sesuatu" senyum Nickolas menawan, lalu ia pergi begitu saja.
**
Nick sedikit tergesa-gesa saat memasuki pelataran rumahnya. Sekarang sudah jam 9 malam. Namun langkahnya terhenti saat melihat seseorang duduk di undakan depan pintu rumahnya.
Skylar...
"Kenapa kau diluar?" tanya Nick pada Sky.
"Kau sudah pulang?" Sky sedikit terkejut ketika mendengar suara Nick saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY NAME IS NICK! (END)
RomanceCERITA DEWASA 🔞 Nick melepaskan ciumannya , lalu menatap Skylar yang masih terkejut. Mata Skylar bekedip dengan sangat pelan menatap pria yang baru saja menciumnya. "Bukankah aku sudah pernah mengatakannya, jika kau tak kunjung menyebut namaku maka...