EIGHT

19.5K 1.3K 17
                                    

Jangan Lupa Vote ya...

"Kenapa jadi begini? Tanpa pemberitahuan apapun, mereka seenaknya melakukan ini pada kita!" tangis Skylar pecah.

Ny. Emily juga menangis sedih karena tempatnya mencari uang tiba-tiba digusur secara paksa dan mendadak, Ny. Emily tidak membayar sewa selama satu bulan. Namun sebenarnya masih bisa dibicarakan baik-baik kepada pemilik tanah. Namun petugas penggusuran mengatakan jika tempat ini akan segera diratakan untuk sebuah pembangunan.

Skylar berada dirumahnya saat ini. Dia membawa beberapa sisa bunga yang ia dapatkan di tempat penggusuran.
Sky sangat sedih kesal dan kecewa. Sebelum penggusuran terjadi. Ia bahkan mendapat kabar jika Gustov tidak bisa menikahinya karena dia terlibat dengan polisi.

Hari ini benar-benar hari yang sial untuknya. Dan ia akan menyalahkan siapa tentang semua ini?!

"Maafkan aku bibi" Skylar meringkuk sedih memeluk bunga-bunganya. "Aku bahkan tidak bisa membantu apapun untukmu"

Sky terus menangisi hari ini, dia bahkan tidak tau bagaimana dia akan memulai harinya esok. Ia tidak mungkin mengharapkan bantuan Ny. Emily terus menerus.

Ny. Emily memang tidak akan bangkrut seutuhnya tetapi Sky ingin sekali membantu Ny. Emily sebagai bentuk terimakasih Sky padanya.

Malam itu, Sky mengambil tabungan yang ia punya dan berencana akan menyerahkannya untuk Ny. Emily,  Sky tidak lah memerlukan apapun saat ini. Tetapi Ny. Emily, dia masih perlu pengobatan.

"Besok pagi akan aku berikan padanya " gumam Sky saat itu. Karena tubuhnya sudah sangat lelah. Ia lalu tidur dengan cepat malam itu.

###

"Kau selalu datang di jam kerjaku yang begitu sibuk Nick!" Javan mengeluh karena siang itu Nickolas berkunjung ke perusahaan Javan tanpa sepengetahuannya.

"Aku hanya ingin bertemu denganmu saja Jav. Lagipula kau sudah sangat sulit untuk kutemui setelah kau memiliki Sea Caroline," Nick sedikit berdecak sambil meminum sampanye pemberian Javan. "Jadi , apa kau siap menjadi papa?" Tanya Nickolas tiba-tiba, dan Javan tersedak karena itu.

"Shit!! Jadi kau kemari karena penasaran akan hal itu? Kau menyebalkan Nick!"

Nick tertawa melihat reaksi Javan sekarang, sepertinya Javan juga terkejut dengan kabar kehamilan Sea. Javan melenguh pasrah. "Aku lupa mengenakan pengaman. Karena malam itu Sea terlihat begitu menggoda, aku tidak tahan saat melihatnya saat itu"

"Sudah kuduga" Nickolas mengangguk-angguk.

"Tapi Nick. Tumben sekali kau ke kantorku tanpa Marco?" Javan mengernyitkan alisnya. Karena selama ini Marco memang selalu membuntuti Nickolas kemana pun ia pergi.

Nick kembali menyesap sisa sampanyenya di gelas indahnya.

"Aku memang sengaja kemari tanpanya, aku ingin menanyakan sesuatu padamu. " Nickolas lalu meletakan gelasnya. Ia mengangkat kakinya ke kaki satunya. Sedangkan tangannya di letakan di kedua sisi kursinya.

"Katakanlah..." Javan pun penasaran.

Nickolas terdiam menatap Javan lekat-lekat. Memikirkan bagaimana dirinya menanyakannya pada Javan.

"Aku..."

"..." Javan menunggu.

"Aku sedang terganggu dengan kehadiran seseorang akhir-akhir ini. Kau tentu sudah tahu saat Marco mengatakannya padamu. Yah, dia orangnya"

Javan ingat jika Marco pernah mengatakan jika Nickolas tergoda oleh gadis pengantar bunga yang tidak bisa melihat. "Lalu?"

"Aku mengatakan semua ini karena kau temanku satu-satunya yang paling normal Jav. Baiklah aku lanjutkan, aku terganggu bukan karena aku terpesona olehnya atau karena aku jatuh cinta padanya, dan kau tahu itu tidak mungkin terjadi padaku. Aku hanya merasa simpatik kepadanya. Aku tidak mengenalnya apalagi dia__dia buta! Dia tidak menarik sama sekali dimata pria, mungkin. Karena tampilannya memang biasa saja, dia sukarelawan di panti yang kulindungi. Dia juga bekerja di pasar yang telah aku beli beberapa waktu lalu"

MY NAME IS NICK! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang