TWENTY

17K 1K 34
                                    

Sebelum membaca jangan lupa vote and comment ya...
Happy reading...


Sampai rapat berakhir. Nick masih dengan gontai menuju ruangan pribadinya. Ia menyesap minumanya dengan memandang gedung-gedung pencakar langit yang terlihat dari jendela kacanya yang besar.

"Kenapa kau seperti buru-buru sekali sayang?" Ny. Jade sedikit menggerutu karena putranya terlihat tidak bersemangat sekali mengikuti rapatnya.

"Mom mau?" Nick menawarkan gelas minumannya. "Yang penting aku sudah menuruti kemauanmu kan Mom? " ia lalu duduk di sofa dengan santai.

"Iya, kau memang menuruti kemauanku tetapi kau sama sekali tidak menikmati kegiatanmu disini"

"Aku hanya sedang sedikit bosan dan sepertinya aku harus segera kembali ke Las Vegas, aku merindunkan rumahku Mom"

"Omong kosong. Sejak kapan kau merindukan rumah yang bahkan tidak pernah kau tiduri lagi selama beberapa bulan ini," sindir ny. Jade tak percaya.

"Kau terlalu berlebihan Mom..." Nick tersenyum, lalu memeluk Ny. Jade lembut.

"Aku suka parfumu. Apa kau memborong parfum lagi saat liburan?" Nickolas menghirup aroma tubuh ibunya dengan manja. Ia ingat betul jika ibunya sangat menyukai parfum. Ibunya senang sekali mengoleksi parfum terbaik dari seluruh dunia. Ny. Jade bisa disebut sebagai shoping holic. Ia akan menghabiskan ratusan juta dollar hanya untuk kesenangannya.

"Lepaskan! Apa kau tidak malu memelukku seperti ini, kau bahkan sudah tua dan tidak pantas bersikap manja seperti ini lagi," Ny. Jade merasa risih dengan kelakuan anaknya, sampai sekarang Nick memang masih sering memeluk ibunya seperti bayi beruang.

"Umurku boleh tua tetapi jiwaku tetap muda Mom. Dan kau tau, ketampananku tidak akan pernah pudar meski usiaku sudah berumur sekalipun," Nickolas semakin mengeratkan pelukannya pada Ny. Jade. "Dan kenapa kau melarangku memelukmu seperti ini. Memangnya aku harus memeluk siapa lagi selain ibuku yang mempesona ini?"

"Makanya cepatlah menikah. Kau bisa memeluk istrimu kapanpun kau mau. " ucap Ny. Jade sedikit mendorong Nick.

Nick lalu melepaskan pelukannya pada ibunya. Ia tau arah percakapan ibunya. "Sudah, sudah. Kenapa akhir-akhir ini Mom sering sekali memaksaku menikah? " protes Nick santai. "Aku tidak akan menikah. Dan tidak mau menikah lagi.. "

"Lagi? Maksudmu?", Nick terhenyak, kemudian meralat ucapannya.

"Yah intinya aku tidak mau menikah!" Nick kembali menyesap minumannya. "Aku dengar menikah tidaklah seindah yang orang lain ceritakan. Kau tahu Javan kan? Dia bahkan harus menuruti semua kemauan Sea, dia seperti budak. Membayangkannya saja aku tidak sanggup!"

"Aku pikir kau akan menjelaskan padaku jika kau pernah menikah tanpa sepengetahuanku," Ny. Jade sedikit kecewa. "Kau hanya salah mengartikannya sayang. Jika kau sudah menemukan orang yang benar benar kau cintai. Kau pasti akan rela melakukan apapun untukknya seperti Javan tentunya,"

"Aku tidak bisa mencintai siapapun. Aku hanya mencintaimu sampai sekarang, bagaimana kalau Mom yang menikah denganku saja." goda Nick membuat ny. Jade mual.

"Sudahlah. Aku memang salah membahas masalah pernikahan atau cinta kepada anak keras kepala sepertimu. Mom akan pergi ke acara lelang," Ny. Jade selalu kecewa jika sudah membahas pernikahan dengan putranya.

Setelah Ny. Jade keluar dari ruangan Nick. Nick kembali menatap luar jendela besarnya. Matanya menerawang jauh.

"Cinta ya, aku pikir aku mencintainya, tetapi ternyata aku berhasil melupakannya. Benar begitu bukan?" Nickolas tersenyum dengan ekspresi yang sulit dimengerti.

MY NAME IS NICK! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang