TWENTY SIX

14.7K 946 29
                                    

Jangan lupa vote sebelum membaca. Dan comment setelah membaca.
Happy reading ...

Nickolas sedang duduk di ruang kerjanya, ia menyuruh Skylar untuk mengerjakan pekerjaan yang tidak penting. Sebenarnya ia tidak berencana untuk datang ke kantornya pagi ini, hanya saja entah karena desakan apa, ia jadi ingin pergi ke kantornya.

Sesampainya diperusahaan, Nick disuguhi pemandangan yang menurutnya begitu menyebalkan. Ia melihat Malvin, menyentuh Skylar beberapa kali pagi ini. Dan itu sangat mengganggunya. Skylar sepertinya tidak masalah tetapi jika di bandingkan dengan dirinya, Nick jadi merasa terhina. Jika saja ia yang menyentuh seperti itu, Skylar pasti akan marah-marah padanya. Bukan hanya saat menyentuhnya saja, saat mengajaknya bicara bahkan Skylar selalu menunjukan ketidaksukaannya pada Nickolas.

Karena sedikit kesal,  jadi ia katakan saja tentang Clara didepan Skylar. Agar Skylar tahu, jika pria yang sering menyentuh tangan dan mengusap-usap kepalanya itu sudah memiliki kekasih.

"Apa ada pekerjaan yang lebih tidak penting lagi selain menguruhku untuk membuang sampah yang ada dimobilmu?"

Nickolas menghentikan lamunannya, ketika Skylar tiba-tiba masuk keruangannya. Benar, ia memang menyuruh Skylar untuk membuang sampah yang ada dimobilnya. Bukankah itu benar-benar tidak penting?

Nick berdehem. "Aku harus menemui beberapa temanku. Mereka sedang berada disini. Keponakanku sedang berulang tahun dan kemarin aku tidak bisa menghadiri acaranya." Nick kemudian merapikan jasnya. Ia menarik tangan Skylar agar mengikutinya.

Sky sebenarnya sangat risih karena beberapa karyawan disini terlihat memperhatikan tangan Nickolas yang menggenggamnya dengan erat. "Aku tidak perlu ikut bukan? Lagipula itu acara pribadi dan aku tidak mau."

"Tentu saja kau harus ikut. Ini semua karena kau aku jadi tidak bisa menghadiri pesta Clarity."

"Aku?!" Sky mengerutkan alisnya dalam. "Kenapa aku? Aku tidak melakukan apapun kemarin!" Sky kesal. Kenapa akhir-akhir ini Nick selalu menyalahkannya.

Nick menghentikan langkahnya lalu memojokan Skylar di dinding. Ia menatap tajam Sky yang sedang siaga. "Memangnya siapa yang kemarin malam menciumku dengan menggebu-gebu dan membuatku lupa dengan janjiku?"

Sial! Skylar memerah. "Kau sendiri yang menciumku!" Sky sungguh malu. Bisa-bisanya Nickolas berkata seperti itu. "Lagipula mana ada acara ulang tahun anak kecil pada malam hari?!" Sky melepaskan genggaman Nick dan memilih berjalan lebih dulu dengan cepat. "Aku bisa jalan sendiri!" Ucap Sky sedikit berteriak sebelum Nick menarik tangannya lagi.

Sungguh Nick pasti melihat jika kini wajah Sky sudah semerah tomat. Entah kenapa mengingat kejadian semalam membuat tubuhnya panas dingin seperti ini.

**

Skylar tidak tahu dengan orang-orang yang ada di depannya saat ini. Ia hanya mengamati Nickolas yang terlihat menyapa beberapa temannya.

"Maaf aku baru bisa mengunjungimu sekarang Jav," Nick nampak menyapa salah seorang pria yang sedang menggendong seorang putra yang terlihat sangat mirip dengannya.

"Aku tahu kau begitu sibuk." balas javan menepuk bahu Nick secara jantan.

"Apa kabarmu Nick?"

Sky memperhatikan seorang wanita cantik yang ia yakini sebagai ibu dari anak yang sedang ayahnya gendong. Dia cantik, sangat cantik. Sky juga meyakini semua yang dipakai wanita itu pasti tak ternilai harganya.

"Dimana Coco? "

"Dia sedang bersama pacar barunya. Cecilia wang."

"Begitu ya "

MY NAME IS NICK! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang