NINETEEN

15.2K 952 29
                                    

Sebelum membaca jangan lupa vote and comment ya... 
Happy reading ♡♡

Skylar berdiri kembali di taman, kakinya telah sembuh setelah melakukan perawatan dan terapi yang sudah disediakan dan sudah dibayar oleh seseorang yang Sky tidak ketahui. Siapapun dia, Sky rasa terimakasih saja tidak cukup untuk diucapkan. Namun jika dipikirkan kembali, mungkin ia tau siapa yang sudah membayar semua biaya rumah sakitnya yang tidak murah itu.

Bayangkan saja, Skylar berada di kelas VVIP. Dan disana ada dua pelayan dan dua perawat yang dengan sigap menemaninya setiap hari. Baiklah itu memang berlebihan untuk seorang Skylar, tapi tidak ada salahnya juga menikmati semua fasilitas yang sudah tersedia lagipula Sky tidak pernah memintanya.

Sky menarik nafasnya dalam-dalam. Menikmati kebebasannya, ia ingin memanjakan matanya melihat semua yang belum ia lihat lagi setelah kecelakaan bersama orang tuanya terdahulu. Akhir-akhir ini ia sering sekali ke taman ini.

Oh ... Tuhan ini nyata! Skylar tidak sedang bermimpi! Betapa senangnya Sky sampai ia tertawa sendiri di sana. Melompat-lompat kegirangan, ia sangat bahagia!

Hal pertama yang Sky lakukan adalah Sky ia mengunjungi makam kedua orang tuanya dan makam bibi Emily. Ia sangat senang ketika berkunjung kesana ia bisa melihat dengan jelas peristirahatan mereka. Ia pun dengan sigap membersihkan makam milik keluarganya. Itu hal pertama yang Skylar lakukan.

Kedua, Sky juga sudah mengunjungi panti asuhan yang selama ini ia kunjungi. Sky sangat senang karena akhirnya dia bisa melihat anak l-anak yang terlantar namun mereka terlihat bahagia disana. Dan juga Ny. Cloude, Skylar senang ia bisa menyapa wanita yang baik hati itu.

"Apa kau sendirian?", seseorang mengejutkan Skylar dengan kedatangannya.

"Iya"

"Taman bunga ini sangat indah bukan?" Ucap seorang wanita paruh baya yang kini sudah duduk disamping Sky.

"Benar. Aku juga baru melihatnya. Sangat indah!"

Benar taman ini adalah taman yang tadinya pasar tempat Skylar bekerja. Rumah nyonya Emily dan yang lainnya. Sky sebenarnya tidak menyangka jika tempat ini dijadikan taman bunga yang begitu indah oleh pria itu. Oh! Entah kenapa Sky enggan sekali menyebutkan namanya. Sky akan mengubur dalam-dalam kenangan itu bersamanya.

"Apa anda tinggal disekitar sini??" Tanya Skylar menatap wanita disampingnya itu.

"Tidak, aku hanya berkunjung sebentar saja. Lagipula aku akan kembali ke New york,"

**

"Malvin?!" Teriak Skylar ketika melihat seorang pria yang berdiri didepan rumahnya. "Ya Tuhan benarkan ini kau Malvin ?!" Skylar berhamburan memeluk tubuh Malvin.

Skylar begitu senang. Entah kenapa setelah berpisah dengan pria itu Skylar merasa keberuntungan mulai datang padanya. Malvin pun tak kalah senangnya ia memeluk Skylar, mengangkat Sky dan memutarnya senang. Wajah Malvin masih sama seperti sebelumnya. Sehingga Sky dengan mudah mengenalnya.

"Iya, aku Malvin! Aku meridukkanmu Sky!" Pekiknya.

-

"Bagaimana kau bisa menemukan rumahku?" Tanya Sky yang kini sudah berada didalam rumahnya. Mengingat rumah yang ditempati Skylar adalah rumah baru setelah keluarganya mengalami kebangkrutan dulu. Skylar sangat terkejut dengan kedatangan Malvin.

"Aku tidak sengaja Sky, dan suatu kebetulan aku bisa menemukanmu disini. Aku menanyakan kebeberapa orang alamat yang pernah kau berikan padaku waktu itu"

Sky ingat ia pernah memberikan alamatnya saat komunikasi terakhir mereka. Saat pria itu memarahinya tanpa alasan! Oh sudahlah! Kenapa Sky jadi mengingatnya lagi!

MY NAME IS NICK! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang