THIRTY TWO

13.7K 846 39
                                    


Las Vegas

Sky tercengang melihat ballroom di rumah Nickolas. Ia bahkan tidak pernah menyangka jika benar benar ada orang yang membangun rumah seperti istana. "Malvin, aku baru pernah melihat rumah sebesar ini, rasanya jika aku berjalan selama tiga haripun aku tidak akan mampu untuk mengelilingi setiap inci rumah ini."

"Kau terlalu berlebihan Sky."

Sky memutuskan untuk ikut ke Las vegas dengan alasan ia 'merindukan kampung halaman'. Sebenarnya ia juga tidak tahu kenapa ia jadi ikut ke Las Vegas, tapi karena kebetulan yang tak terduga, Clara tidak bisa menemani Malvin kesini karena suatu pekerjaan sehingga mengharuskan Clara untuk menyelesaikan pekerjaanya lebih dulu.

Sebenarnya, Sky sedikit penasaran dengan pesta yang diadakan ditempat Nickolas. Beberapa wanita diatas usianya nampak begitu indah memakai gaun panjangnya yang indah. Sky juga mengenakan gaun panjang hanya saja modelnya terlalu biasa. Ia tidak begitu menyukai sesuatu yang membuatnya susah untuk dirinya. Ia akan mengenakan apapun asal pakaian itu nyaman ditubuhnya.

Malvin berpamitan pada Skylar untuk menemui Ny. Jade yang sedang bersama rekan-rekannya. Tidak etis jika Sky ikut bersama Malvin bersama gerombolan orang-orang penting perusahaan William. Ia tidak ingin mengganggu mereka, maka Sky memilih berjalan pelan sambil menikmati dekorasi rumah ini. Sky tidak begitu memperhatikan ketika beberapa pelayan tengah menatapinya secara intens seakan akan mereka mengenal Skylar. Namun Sky tidak begitu memikirkannya, ia berjalan keluar. Sky kembali tercengang dengan segala keindahan dirumah ini, ternyata bukan hanya di dalam rumah saja yang di dekor. Nyatanya diluar lebih banyak tamu undangan yang berkumpul sekedar menikmati malam. Ada sebuah taman besar seperti lapangan golf terletak dibelakang rumah ini, ballrom tadi terhuhubung dengan lapangan ini.

Tidak begitu jauh dari tempatnya berdiri. Sky kemudian terpaku oleh sesosok pria yang sudah beberapa hari ini mengganggu pikirannya. Nickolas. Sky tidak berencana menatapi wajah tampan Nickolas yang sedang tertawa bersama teman-temannya. Yang Sky yakini bernama, Javan dan Marco. Mereka juga bersama para wanitanya.

Oh ya Tuhan, sekarang bahkan Sky mengagumi ketampanan Nickolas!

Entah bagaimana ceritanya, Nickolas seperti menyadari jika ia sedang ditatap seintens mungkin oleh seorang Sky. Sehingga tak lama kemudian mata mereka beradu. Sky tidak tahu, kenapa Nickolas hanya diam saja menatapnya dari kejauhan. Wajahnya bahkan menatapnya aneh, seperti melihat hantu. Apa Sky semengerikan itu?

"Aku mencarimu dari tadi, ternyata kau disini." Ucapan Malvin kembali menyadarkan Skylar yang begitu terpaku melihat Nickolas disana. Malvin memeluk pinggang Skylar dengan lembut, kemudian membawanya masuk kedalam.

Nickolas menatap tangan Malvin yang terus menerus menyentuh Skylar dengan rahang mengeras. Bahkan Nickolas sampai membuang gelas yang berada di tangannya, ia merasa sedikit kesal saat ini.

"Apa aku harus memindahkannya di luar angkasa agar ia tidak cepat-cepat kembali dan menemuinya?"

"Kau terlihat kesal Nick?" Tanya Javan yang entah bagaimana berdiri disamping Nickolas tiba-tiba. "Skylar?" Tanyanya tak yakin.

Nickolas hanya menatap Javan, lalu kembali mengambil gelas minuman yang sedang dibawa oleh beberapa pelayannya. Tenyata Javan menyadari keberadaan Skylar tadi.

"Mau sampai kapan kau menyembunyikan perasaanmu?" cibir Javan setengah meledek.

"Perasaan apa? Kau terlalu berlebihan Jav." Nickolas menjawabnya setenang mungkin. Ia memilih meminum minumannya.

Tanpa dikatakan pun Javan sudah tahu jika Nickolas bukan sekedar tertarik dengan Skylar, gadis yang Nick nikahi tanpa sepengetahuannya dulu. "Apa kau tahu Nick, terkadang kau perlu menurunkan sedikit harga dirimu untuk sesuatu yang lebih bermakna."

MY NAME IS NICK! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang