PROLOG

8.9K 377 128
                                    

Aku tahu bagaimana cara kalian menghargai karya seseorang.





"Dim."  

"Hmmm?" Gumam seorang lelaki yang namanya dipanggil.

"Lo klo udah lulus SMP Lo mau masuk SMA mana?"

"Ga tau deh." ucapnya sambil mengangkat kedua bahu dan masih fokus mengerjakan soal latihan.

"Tapi kan setiap orang pasti punya tujuan kan, masa ga ada sih Dim?."

"Gue masih bingung, tapi janji ya Lo bakal bareng terus sama gue."

"Hmmm Gimana ya?"

"Ih Greatha Ananda Daishy!"

"Bercanda deh iya gue janji."

"Nah gitu dong. Gue ga punya tujuan mau ke SMA mana tapi asalkan sama Lo terus gue siap deh kemana aja."

"Hih! Ga mau ya! Ogah banget gue nanti 3 tahun bareng sama lo!"

"Yaudah deh gue ga bakal masuk SMA yang sama kalo lo gamau satu sekolahan lagi sama gue." ucapnya dengan nada kecewa.

"Bercanda kok gitu aja di bawa serius. Pokoknya ntar SMA kita bareng. Kuliah juga, oke?"

"Oke, sekarang atau 50 tahun lagi kita harus bareng bareng. Janji?" Ucapnya sambil mengajukan kelingking.

"Iya deh iya, janji. Kita bakal jadi sahabat sampai kapan pun." Ucap Eta lalu mengaitkan kelingkingnya.

Bel sekolah berbunyi, hari ini adalah hari pertama dimulainya tahun ajaran. Greatha Ananda Daishy. Gadis berusia 16 tahun yang akan mengawali masa SMA nya. Betapa jatungnya berdegup kencang karena akan memasuki dunia yang baru. Jenjang yang lebih luas lagi. Teman yang lebih banyak. Hari ini membuatnya berdebar sekaligus bersemangat. SMA Nusantara Bakti menjadi pilihannya dan ia sudah diterima bersama dengan Dimas Iqbal Pradiptha Wijaya, temannya sejak kelas 3 SMP.

Hari ini MOS untuk pertama kalinya akan dilaksanakan. Cuaca pagi ini lumayan cerah mungkin sekitar jam 10 cuaca akan mulai panas.

"Para murid yg mengikuti MOS hari ini harap berkumpul di lapangan upacara." Suara dari speaker dari ruang piket terdengar entah siapa yang berbicara mungkin panitia MOS.

"Dim ayo ke lapang!" Ajak Eta pada Dimas.

"Yuk!"

Setibanya di lapangan upacara, semua siswa siswi yang mengikuti kegiatan tersebut berbaris dengan rapih dan diatur oleh para panitia.

"Baiklah di sini saya Arya Fahmi Nurarif sebagai ketua OSIS SMA Bhakti Nusantara akan mengucapkan selamat kepada siswa yang masuk ke sekolah ini. Tapi sebelum itu kalian akan menjalani Masa Orientasi Siswa dengan ketua panitia yaitu saya sendiri beserta pengurus dari osis. Kegiatan pertama yang bakal kita lakukan yaitu pembagian gugus MOS, bagi namanya sudah tertera di mading sebelah sana. Mohon tidak ada keributan. Mari kita mempersingkat waktu dan beri tepukan yang meriah untuk kita semua. Semoga MOS tahun ini berjalan dengan lancar." Ucap ketua osis tersebut lalu semua peserta MOS bertepuk tangan.

Setelah itu semua siswa pergi ke tempat mading untuk mencari kelas mereka. Untung saja Eta segugus sama Dimas. Kalau tidak pasti ia akan kebingungan untuk mencari teman. Eta merupakan sosok yang bisa di bilang pemalu jika belum saling mengenal.

"Dimas Lo duduk dimana?" Tanya Eta.

"Boleh minta sesuatu ga Ta?"

"Hah? Apaan? Jangan minta atau minjem duit ya, gue tau kalo uang gue udah di tangan lo pasti ga bakal balik lagi." ucap Eta.

"Bukan itu astaga, ngapain juga gue minta duit ke Lo. Gue minta lo panggil gue Iqbal yah, jangan Dimas."

"Kenapa?" Tanya Eta heran.

"Gapapa sih, cuma pengen aja."

"Biar sama kaya nama bias gue di cjr yah?" Ucap Eta.

"Engga lah, gue cuma pengen aja."

"Yaudah iya deh."

"Sip!"

"Kalian berdua hei!" Suara seseorang yg memanggil sepertinya tertuju kepada Eta dan Iqbal sambil melambaikan tangan.

"Gue?" Tanya Iqbal sambil menunjuk dirinya sendiri.

Ada satu orang laki laki dan satu nya lagi perempuan. Mereka duduk terpisah namun berdepanan.

"Ayo duduk disini!" ajak si perempuan itu.

Lantas Eta berjalan menuju bangku si perempuan itu dengan kebingungan.

"Lo juga!" ajak laki laki itu pada Iqbal.

"Kalian berdua sahabatan nih?" Tanya perempuan itu, setelah Eta dan Iqbal duduk.

"Iyah, kalian juga?" Tanya Eta agak canggung.

"Iya kenalin nama gue Anggun Cantika Aprilia Yuswandari, yah emang nama gue panjang jadi panggil gue Yuan." ucapnya sambil menjabat tangan Eta dan tangan Iqbal.

"Kenalin gue Ridwan Eka Putra panggil gue Ridwan."

"Oh iya kenalin gue Greatha Ananda Daishy panggil aja Eta." Ucap Eta memperkenalkan diri.

"Gue Dimas Iqbal Pradiptha Wijaya panggil aja Iqbal." ucap Iqbal.

"Semoga kita bisa jadi teman baik ya!" ucap Yuan.

"Iyah." ucap Eta sambil tersenyum ringan.


















Makasih udah mau baca 🖤. Jangan lupa pencet 🌟 dipojok kiri bawah.Dan share ke teman teman kalian. Sertakan komentar juga yah^^

Jangan lupa follow: @ayrmyxz

GREATHA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang