CHAPTER 46 •Cewek Nekat•

486 36 3
                                    

Aku tahu bagaimana cara kalian menghargai karya seseorang.









Menyukai seseorang itu tak salah
Harapanmu yang terlalu tinggi pada seseorang, itulah kesalahan terbesar



















Hari yang dinanti pun telah tiba. Pemilihan ketua osis akan berlangsung hari ini. Hari yang di tunggu semua siswa siswi karena tidak akan ada kegiatan belajar mengajar. Namun pagi ini Eta datang terlambat. Untung saja sekolahnya ini memberi keringanan 5 menit setelah bel jadi Eta tidak mendapat hukuman.

Eta berlari terburu buru menuju kelas. Tapi tiba tiba ia menghentikan langkahnya dan teringat akan sesuatu. Untuk apa ia terburu buru masuk ke kelas? Padahal hari ini tidak ada kegiatan belajar mengajar. Alhasil Eta mulai berjalan santai menuju kelas.

Kegiatan pemilihan ketua osis akan dilaksanakan pukul setengah 9 setelah mendengarkan visi misi dari para kandidat terpilih.

Pukul 8 pagi seluruh siswa siswi berkumpul di aula sekolah. Semua guru juga ikut berpartisipasi dalam acara ini. Setelah mendengarkan visi misi dan juga pidato, tibalah di acara pemungutan suara dan penghitungan suara. Pendukung kandidat nomor 2 bersorak ketika penghitungan suara selesai dan kandidat tersebutlah yang terpilih. Fahmi pun menyampaikan sedikit pidatonya.

"Semoga kandidat nomor 2 yang terpilih bisa melanjutkan tugas saya lebih baik. Dan semoga di pengurusan selanjutnya membuat perubahan yang lebih baik bagi osis dan juga SMA kita."
ucap Fahmi.

Serah jabatan dan penutupan pun berakhir. Setelah selesai acara seluruh siswa kembali ke kelasnya masing masing. Di kelas Eta sendiri sedang berdiskusi mengenai siapa saja yang akan mengikuti lomba.

"Ah gue gamau main futsal!" Ucap Iqbal.

"Kenapa gamau?" Tanya siswa lain.

"Males gue mah ntar gue jadi terkenal lagi.. Aduh!" Iqbal mengaduh kesakitan karena Eta memukul pundaknya cukup keras.

"Pokoknya lo harus ikut Bal, demi kelas kita." ucap Eta.

"Iya deh iya."

Waktu pulang telah tiba. Seluruh siswa siswi beramai ramai menuju gerbang sekolah. Betapa bahagianya mereka karena pulang cepat hari ini.

"Iqbal mau pulang bareng Sheila ga?".

"Emmm...".

"Bal ayo buruan!" Ucap Eta yang sudah menunggunya di pintu kelas.

"Gue duluan ya Shei." ucap Iqbal lalu pergi meninggalkan Sheila di kelas.

Iqbal dan Eta berjalan menyelusuri koridor. Mereka sedang asik membicarakan kegiatan yang akan berlangsung di sekolahnya besok. Saat tengah berbicang tiba tiba suara seseorang memanggil Eta. Lantas Eta dan Iqbal pun menghentikkan langkahnya.

"Kak Fahmi ada apa?" Tanya Eta pada Fahmi yang berlari dan menghentikan langkahnya.

"Sorry banget ya Ta gabisa anter lo pulang. Gue masih ada rapat osis." ucap Fahmi.

"Iya gapapa kok, Eta pulang bareng Iqbal."

"Ouh oke. Jagain Eta ya bro." ucap Fahmi lalu menepuk pundak Iqbal.

"Gausah lo minta juga udah pasti gue jagain." ucap Iqbal dingin lalu menarik tangan Eta untuk segera pergi.

"Bal mau mampir dulu?" Tawar Eta saat Iqbal sudah mengantarnya pulang ke rumah dengan selamat.

GREATHA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang