CHAPTER 36 •Jadian?!•

847 54 2
                                    

Aku tahu bagaimana cara kalian menghargai karya seseorang.








Eta memakan mie ayamnya dengan lahab. Iqbal asik memperhatikannya karena Eta seperti orang yang belum makan beberapa hari.

Sesekali Iqbal menahan tawanya karena melihat Eta makan dan hampir saja tersedak.

"Lo udah ga makan berapa hari?" Ucap Iqbal sambil mengaduk bakso yang ia pesan.

"Gue makan tiap hari kok. Tapi mie ayam makanan favorit gue. Semua jenis mie pokoknya makanan favorit gue!".

"Jangan terlalu banyak. Gabaik."

"Biarin yang penting enak. Selagi enak ya gue makan lah!".

"Dih ngeyel!".

"Makasih ya Bal." ucap Eta saat membuka helmnya.

Iqbal pun membuka helmnya dan turun dari motor.

Sekarang Iqbal sudah mengantar Eta ke rumahnya sehabis dari taman.

"Iya sama sama. Titip salam ke bokap nyokap lo ya?" ucap Iqbal.

"Iya, hati hati Bal!"

"Makasih udah bawa gue jalan jalan." ucap Eta sambil tersenyum.

"Iya sama sama. Gue seneng kalo lo juga seneng Ta." ucap Iqbal.

"Ta sini deh!".

Eta sedikit bingung namun ia mengikuti permintaan Iqbal untuk mendekat.

"Apaan?".

Iqbal menangkupkan kedua tangannya pada pipi Eta. Membuat detak jantung Eta kembali tak karuan lagi, lagi, dan lagi.

"Bal...".

Iqbal menatap kedua bola mata Eta. Ia melepaskan tangannya yang menangkup di pipi Eta. Dan layaknya sersengat oleh listrik dengan tiba tiba Iqbal menarik tangan Eta agar tubuh Eta jatuh kepelukannya. Membuat Eta terkejut setengah mati.


"Makasih buat hari ini Ta. Makasih buat semua waktu lo buat gue." ucap Iqbal.

"Iy... iya Bal. Makasih juga udah jadi sahabat terbaik gue."ucap Eta.

"Ternyata lo ga bisa peka ya Ta? Gue udah pake kode terang terangan gini di mata, pikiran, dan hati lo masih aja abu abu." batin Iqbal.

Iqbal melepas pelukannya. Lalu ia menepuk pundak Eta dan menatap kedua mata Eta dalam dalam.

Kenapa cewek di depannya ini tak bisa menangkap semua perhatikan lebih yang ia berikan? Kenapa Eta hanya menganggapnya sebagai sahabat? .

Sangat menyedihkan. Tapi apa yang harus Iqbal lakukan? Ia tak bisa mengubah perasaan siapapun termasuk Eta yang nyatanya sangat menyukai Fahmi.

"Bal gue punya satu permintaan."

"Apaan?".

"Tetep jadi sahabat gue ya? Lo harus ada di samping gue. Sampe kita tua dan punya anak masing masing dari pasangan kita nanti." ucap Eta.

GREATHA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang