CHAPTER 27 •Berusaha Menjauh•

851 56 5
                                    

Aku tahu bagaimana cara kalian menghargai karya seseorang.











Bagi Iqbal ini salah. Tak seharusnya ia datang sepagi ini. Menahan rasa canggung yang ada ia memilih membuka ponselnya. Eta memperhatikannya sedari tadi. Karena sistem tempat duduk disini bergilir, jadi tempat duduk Eta dan Iqbal tidak berdekatan.

"Bal lagi apa sih?" Tanya Eta memecah keheningan sesaat, membuat Iqbal kaget karena tiba tiba berada di samping tempat duduk Iqbal.

"Lagi chat Ridwan kenapa belum nyampe."

"Lo itu ga jago boong Bal, mana? Riwayat pesan aja terakhir kemarin, mana hari ini?".

"Belum gue ketik, ini mau."

"Assalamualaikum rakyatku!" Ucap Ridwan saat membuka pintu kelas.

"Loh kok baru ada kalian berdua? Abis ngapain hayo?" Ucap Ridwan sambil menyipitkan matanya tanda curiga.

"Liat baru jam berapa Rid?".

"Hehehe gue canda kali, lo berdua kepagian sekarang jam 6 lewat 10."

"Hahaha hihihi hehehe" ucap Iqbal dengan nada datar.

"Gue mau nyalin pr matematika kemarin dong Bal!".

"Lo di rumah ngapain aja sih?!" Ucap Iqbal sambil mengambil buku di dalam tasnya.

"Ini."

"Makasi Bal." ucap Ridwan lalu duduk di bangkunya.

Eta pun kembali ketempat duduknya yang berada di depan. Ia agak aneh dengan sikap Iqbal yang seperti ini. Sedikit dingin, tak seperti biasanya. Apa karena kemarin mereka sempat bermusuhan?

Waktu terus berjalan. Keadaan kelas Eta semakin ramai dengan siswa siswi yang mulai berdatangan. Bel masuk pun berbunyi.

Setelah berdoa kelas mulai ramai.

"Assalamualaikum maaf kepada bapak ibu guru yang sedang mengajar..." .

"Ehh syutt! syutt! ada pengumuman di speaker." ucap salah satu siswi.

"Diberitahukan kepada km atau perwakilan kelas sekarang harap berkumpul di ruang osis sebelum bel istirahat. Terima kasih."

"Siapa dong yang kumpul? Si Aji KM kita kan sakit lagi ga masuk." ucap salah satu siswa.

"Yaudah gue aja." ucap Iqbal.

Pintu kelas terbuka. Bu Naya memasuki kelasnya. Dan jam pelajaran pun di mulai.

Tak terasa 2 jam berlalu. Iqbal berdiri menuju meja guru hendak izin keluar kelas karena akan kumpul diruang osis sebelum istirahat.

"Bu saya izin keluar, kumpul di ruang osis Bu."

"Oh soal pengumuman yang tadi. Yasudah silahkan." ucap Bu Naya mengizinkan.

"Terimakasih Bu." ucap Iqbal lalu berjalan keluar kelas.

Diruang osis keadaan cukup ramai tapi tak berdesakan karena ruang osis ini cukup luas tidak beda jauh dengan luas ruangan kelas di SMA ini. Sesama km atau perwakilan kelas lain saling mengobrol kecuali Iqbal yang berdiam diri. Akhirnya ketua osis pun datang bersama teman temannya sesama anak osis, Fahmi.

"Assalamualaikum maaf saya selaku ketua osis dan perwakilan osis mengganggu aktifitas belajar kalian, oke to the point aja disini saya akan membahas classmeet akan diadakan di sekolah ini." ucap Fahmi.

"Ini juga acara tahunan yang diadakan di awal semester satu. Nanti acaranya ada basket, futsal, memasak, dan kalo ada ide lagi bisa kalian ajukan. Sampai disini ada pertanyaan?".

GREATHA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang