CHAPTER 31 •Berjuang(lagi)•

764 53 8
                                    

Aku tahu bagaimana cara kalian menghargai karya seseorang.
























Iqbal melajukkan motornya cukup kencang dan akhirnya tiba di rumah Sheila.

"Makasih ya Bal."

"Iya sama sama, gue duluan...".

"Eh gamau mampir dulu?" Sheila memotong ucapan Iqbal.

"Engga usah, gue mau ke rumah Ridwan sekalian nongkrong sama temen temen lain." ucap Iqbal lalu melajukkan motornya.

Sheila menghela nafas nya. Iqbal baik tapi terkadang terlalu dingin padanya. Bahkan tadi Sheila tak sempat ucapkan "hati hati di jalan." Iqbal pergi begitu saja. Sheila harus meningkatkan kesabarannya. Demi Iqbal.

Eta menunggu Fahmi yang bilang pada nya akan sampai kurang lebih 15 menit. Tak berselang lama setelah Iqbal dan Sheila pergi, akhirnya Fahmi pun datang.

"Sorry ya?" Ucap Fahmi sambil menyodorkan helm.

"Gapapa kok Kak, makasi udah mau jemput Eta."

"Iya, buruan naik." ucap Fahmi.

Eta sadar ia mencium bau rokok. Nampaknya Fahmi baru saja merokok bersama teman temannya.

"Kak."

"Apa?" Ucap Fahmi dari balik helmnya saat mengendarai motor.

"Kakak abis ngerokok ya?".

"Eemmm... iy... iya Ta".

"Ga boleh tau, gabaik buat kesehatan. Kakak kan ketos masa nyontohin yang ga baik."

"Iya gue ngerokok diem diem lagi pula ga banyak kok. Paling 3 batang doang." ucap Fahmi.

"Tetep aja ga boleh!".

"Iya bawel."

Tanpa Eta tahu, Fahmi tersenyum di balik helmnya atas perhatian kecil yang Eta beri.

Akhirnya Fahmi telah sampai mengantar Eta di depan rumahnya. Eta turun dari motor Fahmi dan memberikan helm yang ia kenakan tadi.

"Makasih ya Kak." ucap Eta.

Fahmi mengangguk.

"Ta." ucap Fahmi lalu membuka helm dan turun dari motornya. Ia mendekati Eta yang masih terdiam di tempatnya. Fahmi menyelipkan beberapa helai rambut Eta ke belakang telinganya.

Fahmi menatap Eta dalam dalam. Eta salah tingkah di buatnya. Wajahnya dibuat bersemu merah.

"Gue sayang sama lo Ta." ucap Fahmi.

Eta tertegun dan rasanya ada ratusan kupu kupu terbang di perutnya. Fahmi pun tersenyum. Ia mengelus pipi Eta lembut lalu mencubitnya membuat Eta menggaduh kesakitan.

"Aww sakit Kak!".

"Hehehe gue duluan ya titip salam buat Bunda."

"Iya hati hati Kak."

Fahmi pun pergi mengendarai motornya menuju rumah temannya.

Disisi lain Iqbal, Ridwan, dan teman temannya sedang bermain playstation di rumah Ridwan.

"Bal ambilin minum dong!".

"Lah kan lo tuan rumahnya napa nyuruh gue?!" Ucap Iqbal sedikit tak terima.

"Ya kali kali, Bal buru ambilin."

"Iya iya." ucap Iqbal sambil berjalan dengan malas menuju dapur

GREATHA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang