CHAPTER 45 •Moodbooster•

519 40 7
                                    

Aku tahu bagaimana cara kalian menghargai karya seseorang.

Now playing song:
One Direction - I Wish



I lie when i say
i dont get jealous






Fahmi mengajak Eta untuk makan ice cream di salah satu kedai di pusat perbelanjaan. Cuaca sore ini sangat cocok untuk makan ice cream. Mereka berjalan menuju lantai 3 di area makanan. Saat menaiki eskalator, Eta sedikit terkejut karena Fahmi tiba tiba memegang tangannya.

"Ngapain pegangan Kak?" Tanya Eta.

"Gapapa sih cuma takut lo jatuh aja." Ucap Fahmi.

"Isshh! Kakak kira Eta anak kecil?!".

"Hahaha bercanda kok, biar romantis aja."

"Lepasin ah Kak, geli!" ucap Eta dan Fahmi pun melepas pegangan tangannya.

"Yaudah deh."

Eta pun mencari keberadaan kedai ice cream. Namun Fahmi sudah menemukannya lebih dulu.

"Ayo kesana!" Ucap Fahmi lalu merangkul Eta.

Setelah sampai, Eta dan Fahmi pun segera memesan ice cream. Eta memesan ice cream matcha dan Fahmi memesan ice cream cokelat vanilla.

Sambil menunggu pesanan mereka datang, Fahmi dan Eta hanya berbincang bincang santai. Seperti Eta menanyakan kapan ujian nasional, Fahmi ingin memasuki universitas mana, dan hal hal lainnya.

"Keadaan Papahnya Kak Ilham gapapa kan Kak?".

"Emm... iya udah sehat kok sekarang." ucap Fahmi berbohong.

"Oh pantesan Kak Ilham keliatannya ga ada khawatir khawatirnya."

"Apa tanyain aja ya soal Kak Fahmi waktu itu ngilang ga ada kabar?" Batin Eta.

"Kak waktu itu Kakak ga sekolah kan, Kakak pergi kema...".

"Arya?" Ucap seorang cewek yang baru saja datang di kedai ice cream.

Cewek itu adalah Nadine. Dia masih memakai seragam dan hanya sendiri. Eta bingung untuk apa Nadine ke pusat perbelanjaan sendirian?.

Fahmi terlihat terkejut dengan kehadiran Nadine. Tanpa rasa malu, Nadine langsung duduk di sebelah Eta.

"Boleh gabung ga? Gue sendirian soalnya." Ucap Nadine lalu duduk.

"Bo... boleh." ucap Eta dengan berat hati.

"Lo kenapa sendirian ke sini?" Tanya Fahmi.

"Tadi cuma beli baju sama lagi pengen ice cream juga." ucap Nadine memperlihatkan tas belanjanya.

Setelah itu pesanan ice cream Fahmi dan Eta pun datang. Nadine pun memesan ice cream stroberi cokelat kesukaannya kepada sang pelayan.

Kehadiran Nadine berhasil membuat mood Eta hancur. Ya entah kenapa walau Fahmi bilang hanya sebatas teman semasa SMP namun feeling Eta ada yang aneh dari keduanya. Terutama dari sorot mata Fahmi maupun Nadine. Kemudian dari cara bicara mereka berdua agak mencurigakan terutama Fahmi yang terlihat menutupi sesuatu dan ketika Nadine hadir, Fahmi selalu saja terkejut.

"Tau ga Ta, pas SMP Arya tuh populer banget di kalangan adek kelas, kakak kelas, guru guru. Bahkan sampe ke sekolah lain loh!" ucap Nadine.

Tak lama ice cream pesanan Nadine pun datang.

GREATHA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang