CHAPTER 29 •Kamu Penuh Kejutan ya?•

832 53 8
                                    

Aku tahu bagaimana cara kalian menghargai karya seseorang.








Apa... lo cemburu gara gara Iqbal deket sama Sheila? Engga kan?".

"Enggak lah gue kan... gue sama dia tuh cuma temen cuma sahabat gak lebih!".

"Kalo cuma temen atau sahabat, kenapa harus nangis? Kenapa lo keberatan?" Ucap Yuan.

Damn! Eta tak bisa menjawab. Entah mengapa ucapan Yuan tadi membuat Eta diam membeku.

"Gu... gue gak bisa jauh dari dia. Lo tau kan seberapa deket gue sama dia dan dia minta gue ngejauh. Aneh banget, di cuci kali otaknya sama Sheila! Dia jadi dingin gitu sama gue. Harusnya gue yang marah sama dia, kita marahan tuh gara gara dia ngomong seenaknya." ucap Eta panjang lebar.

"Gini nih kan lo udah sahabatan lama kaya gue sama Ridwan, gue jamin Iqbal ga bakal betah gini terus marahan sama lo. Gue jamin." Ucap Yuan dan Eta hanya mengangguk sambil mengusap mata nya.

"Lo tuh ga sadar Ta. Lo tuh cemburu sama Sheila. Lo itu terbiasa dengan ada nya Iqbal, tanpa lo sadari lo tuh jatuh cinta sama sahabat lo sendiri." batin Yuan.

Bel masuk pun berbunyi, siswa siwi pun kembali ke kelasnya masing masing. Kelas Eta semakin ramai. Iqbal dan Sheila datang sehabis dari kantin bersama. Eta merasa wajahnya mulai memanas, menahan emosi yang ia pendam. Pantas saja dari tadi Iqbal asik dengan Sheila, Eta baru sadar hari ini Ridwan memang tak masuk sekolah.

Saat Iqbal melewati meja Eta, ia seperti tak peduli. Iqbal yang biasanya ramah dan menghibur kini berubah seolah tak pernah mengenali Eta.

"Sheila udah rebut Iqbal dari gue. Its okay, gue bisa kok tanpa Iqbal." batin Eta.













***















Siswa siswi berhamburan keluar dari kelasnya. Eta sedari tadi menunggu Fahmi yang mengajaknya pulang bersama. Eta menunggu di daerah koridor kelas 12. Fahmi belum juga kelihatan batang hidungnya. Apa Fahmi lupa?.

Orang yang Eta tunggu kehadirannya pun muncul. Rupanya kelas Fahmi baru saja bubar.

"Sorry ya Ta, tadi ada kelas tambahan jadi telat deh." ucap Fahmi.

"iya wajar kok kan udah kelas 12, anak IPA lagi." ucap Eta.

"Hehehe yaudah ayo pulang." ucap Fahmi lalu menggandeng tangan Eta menuju parkiran sekolah.

"Ta." ucap Fahmi.

"Ta." ucap Fahmi lagi.

"Ta." ucap Fahmi sambil melambaikan tagan di depan wajah Eta.

"Eh!" Eta tersadar dari lamunannya.

"kenapa sih? mikirin siapa? gue?" tanya Fahmi.

"Engga kok."

"Gue perhatiin lo kaya sedih gitu. Ada masalah? cerita sama gue."

"Engga kok Kak, kapan kita pulangnya kalo di sini terus?".

"Yaudah ayo kita pulang." ucap Fahmi sambil mengambil helm untuk Eta.

GREATHA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang