GREATHA [TAMAT]

CHAPTER 34 •Kembali Membawa Masa Lalu•

Aku tahu bagaimana cara kalian menghargai karya seseorang.

Now playing song:
Dewa19 - Cintakan membawamu

Fahmi pun kaget saat masuk rumah dan melihat seseorang yang duduk di ruang tamu.

"Kamu baru pulang Arya? Ini dari tadi nungguin kamu lho." ucap Vita.

"Arya, udah lama kita ga ketemu ya? Aku kangen." ucap cewek itu sambil menatap Fahmi sendu.

"Ngapain lo... kesini?".

"Pengen liat kamu...".

"Itu aja? Sekarang kan lo udah liat gue mending lo sekarang juga lo pergi dari rumah gue, Nad."

"Arya, kamu kok kaya gini? Aku udah balik dari Sidney 3 bulan yang lalu. Dan hari ini aku beraniin diri buat ketemu sama kamu. Terutama buat... minta maaf."

"Minta maaf?".

"Ya, aku minta maaf banget karena aku waktu itu mutusin hubungan kita secara sepihak. Dan aku baru tahu saat kita putus dan hari itu aku pergi ke Sidney malemnya Ibu kamu meninggal. Aku baru tahu tadi pas aku nanya ke Tante Vita dimana ibu kamu. Harusnya aku tahu pas kita pacaran, keadaan kamu dan keluarga kamu kaya gimana. Aku gatau ibu kamu lagi sakit. Harusnya aku itu nemenin kamu disaat kamu terpuruk. Aku saat itu memang masih kekanak kanakan. Aku..." ucap cewek itu sambil terisak.

"Aku memang egois banget. Kita itu teman dari tk, sd, sampai smp. Dari dulu memang aku suka sama kamu tapi mulai smp kelas 9 setelah kita jadian beberapa bulan, jujur aku bosen. Dan orang tuaku udah rencanain pindah pas beberapa hari setelah aku lulus. Dan saat itu aku emang ingin putus. Karena saat itu aku bosen sama kamu dan aku ga mau hubungan jarak jauh. Aku ga mikirin perasaan kamu sore itu. Pas aku udah minta putus di taman itu, aku langsung pergi ke bandara. Dan tadi pas aku tanya ke Tante Vita dimana Ibu kamu dia jawab Ibu kamu meninggal beberapa hari setelah kamu lulus pas malem. Dan sekarang aku tambah ngerasa bersalah, Arya."

Fahmi masih terdiam. Walau kini ia merasa bimbang. Ingatan tentang masa lalu mulai terputar seperti film lama yang ditayangkan kembali di memori ingatan Fahmi.

"Mi maafin aku yang dulu. Aku bener bener kehilangan kamu Mi. Disana aku kesepian, ga ada yang hibur aku kaya kamu. Ga ada yang isengin aku. Dan aku bener bener nyesel. Untung aja papahku udah di pindahin lagi kesini dan aku udah sekolah beberapa bulan lalu."

"Arya, aku kangen banget sama kamu." ucap cewek itu sambil menatap iris mata Fahmi.

Fahmi menatap balik cewek di depannya ini. Ia tidak mungkin berbohong pada diri nya sendiri. Ia juga masih belum bisa melupakan masa lalunya.

Vita merasa tidak enak berada di antara dua orang yang menurutnya terikat masa lalu. Ia pun memutuskan pergi ke kamarnya dengan canggung.

"Nadine, gue ga bisa bohong ke diri gue sendiri. Jujur gue juga kangen banget sama lo. Gue ga bisa lupain lo selama ini. Bahkan sampai sekarang pas gue ketemu lo, gue masih sayang sama lo. Lo cinta pertama gue, Nad." ucap Fahmi.

"Berarti di hati lo masih ada gue? Apa artinya semua bakal kaya dulu kan?".

"Lo emang masih di hati gue. Tapi kalo soal semua bakal kembali ke semula, gue ga tahu."

"Jadi cuma itu kan ya lo mau omongin ke gue? Sekarang lo pergi dari rumah gue." Ucap Fahmi dingin.

"Tapi Arya...".