CHAPTER 28 •CEMBURU?!•

804 50 1
                                    

Aku tahu bagaimana cara kalian menghargai karya seseorang.






Now playing song:
iKON - Best Friend






Ini cuma perasaan seorang sahabat yang takut kehilangan sosok sahabat dekatnya bukan?









Eta merasakan sesak di dadanya yang kini mulai terasa. Ia kecewa kini sahabatnya mulai menjauh. Atau ada hal lain yang membuat Eta merasakan sangat kecewa seperti ini?

"Bal lo kok tega sih kaya gini ke gue. Kenapa ga ngomong aja sih. Gue salah apa sama lo? Gue ga bisa di diemin atau di cuekin gini sama lo. Gue ga bisa jauh dari lo. Gue sayang sama lo sebagai sahabat Bal." gumam Eta dalam hati dengan mata yang sedikit berkaca kaca.

Eta menundukkan kepala. Menahan air mata yang ia tahan agar tidak terjatuh.

"Kok gue jadi dramatis gini sih?!" Gumam Eta sambil mengusap kedua matanya.

Eta masih berdiam diri di dekat pos satpam gerbang sekolah. Tak sedikit siswa siswi yang memperhatikkan Eta namun Eta berusaha tak peduli.

Tak lama tiba tiba datang seseorang yang mengendarai motor ninja merah yang menghampiri Eta dan berhenti.

"Kok belum pulang Ta?" Tanyanya setelah membuka helm.

"Emm... gapapa kok hehehe."

"Kok mata lo agak sembab dikit?".

"Oh engga Kak, ini... tadi kelilipan aja."

"Oh gara gara itu. Bye the way, lo pulang sama siapa? Kalo lo pulang sendiri mending bareng gue. Gue anter Lo sampe rumah."

"Eemm...".

"Yaudah bareng gue aja. Nih." ucapnya sambil memberikan helm.

Eta pun memakai helmnya dan menaiki motor Fahmi.

"Udah?".

"Udah Kak." ucap Eta lalu Fahmi melajukan motornya.

Tak ada percakapan diantara mereka berdua. Hanya larut dengan pikirannya masing masing ditemani keadaan jalan raya yang ramai. Entah mengapa, Eta rasa hari ini ia biasa saja saat bersama Fahmi. Apa karena pikirannya sedang kacau dan memikirkan hubungan dengan sahabatnya itu?.

Entahlah hari ini pikiran, perasaan, dan tingkat emosionalnya sedang kacau balau. Sesekali Fahmi melihat kaca spion motornya. Melihat wajah Eta yang tak seperti biasanya. Karena Fahmi tahu biasa nya Eta pasti akan senyam senyum tak jelas bila sedang menaiki motornya.

Akhirnya Fahmi menghentikkan laju motornya tepat di depan pagar rumah Eta.

"Makasih Kak." ucap Eta sambil memberikan helm.

"Iya, emm... lo kenapa sih?" Tanya Fahmi.

"Engga kenapa kenapa kok. Kak mau mampir dulu ke dalem?".

"Ga usah Ta, gue mau langsung pulang. Kalo lo butuh apa apa atau ada masalah cerita aja ke gue. Gue siap dengerin dan kasih solusi yang terbaik buat lo." ucap Fahmi lalu memakai helmnya.

GREATHA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang