CHAPTER 2 •SHY•

2.3K 228 77
                                    

Aku tahu bagaimana cara kalian menghargai karya seseorang.


Now playing song:
Sheryl Shenafia, Rizky Febian, Chandra Liow - Sweet Talk


PEKA dan GEER itu hampir mirip maka harus lebih teliti



Eta datang ke kelas nya dengan membanting pintu. Sontak orang orang dikelas terkejut. Eta langsung duduk di bangku sambil menenggelamkan wajahnya di atas meja.

"Lo kenapa sih Ta?" Tanya Yuan teman sebangku nya.

"Aku malu Yu!" ucap Eta.

"Malu kenapa?" tanya seseorang yang baru datang ke meja Yuan dan Eta, dan orang itu adalah Iqbal.

"Aaahhh malu! lo berdua cowok cowok pergi dulu gih! Gue mau curhat sama Yuan aja" rengek Eta.

"Yaudah iye iye gue pergi, hayu Bal!" ajak Ridwan meninggalkan bangku Eta dan pergi keluar kelas bersama iqbal. Kebetulan kelas mereka sedang tidak ada guru.

"Mau kemana Wan?" Tanya Iqbal sambil mengikuti langkah Ridwan dari belakang.

"Neduh di halaman depan yok!"

Mereka berdua duduk di kursi depan koridor kelas mereka. Padahal rasanya sama saja dengan didalam kelas namun Ridwan merasa bosan dengan suasana di dalam kelas. Terlebih lagi teman teman yang lain sepertinya kurang asik. Wajah mereka terlihat sangat pintar, membuat Ridwan sedikit malas bergaul.

"Jadi kenapa sih Ta?" tanya Yuan penasaran.

"Lo ngerasa ada yang aneh ga?" Tanya Eta lalu mendekatkan diri pada Yuan.

"Eemmm bentar bentar, wangi lo... wangi lo kaya parfum cowok! Jangan jangan lo abis di peluk kakel cowok yaa? Atau jangan jangan..." Tanya Yuan sambil tersenyum dengan maksud lain lalu Eta segera mendekap mulut Yuan dengan tangannya.

"Ihhh bukan ini lebih parah. Gue lagi pake baju kakel cowok!"

"Apa? Siapa kah pangeran itu?!" Kaget Yuan.

"Ga usah lebai kali lo. Yang lebih parah lagi orangnya itu KAK FAHMI!" Dengan nada dramatis yang Eta buat, dan sedikit penekanan dibagian nama cowok tersebut.

"Apa?! Kak Fahmi yang gans ga ketulungan? Ketos itu? Ajig gila pake jampi jampi apa lo semalem sampe lo bisa pakai baju Kak Fahmi itu. Sekarang lo salah satu wanita terberuntung di dunia ini. Apa resepnya Ta?" Tanya Yuan penasaran.

"Hadeeehh gue pusing sekarang." ucap Eta lalu memijat pelipisnya.

"Eh bye the way cuma pake baju Kak Fahmi. Terus lo malu dimananya?" Yuan heran.

"Jadi gini ya gue kan abis dari toilet. Terus Kak Fahmi dari arah lain lari. Pas banget sama gue yang baru keluar dari toilet. Dia nabrak gue dan minuman nya tumpah ke baju gue. Alhasil secara singkat, gue di ajak ke koridor deket perpus itu kan tempat paling sepi di sekolah kita. Dan Kak Fahmi buka baju, gimana gue ga pikiran kemana mana." Ucap Eta lalu berhenti sejenak.

"Terus gimana Ta?" Tanya Yuan yang tak sabar mendengar lanjutan cerita Eta.

"Yang parah banget yang bikin gue malu Kak Rahmi bilang gini otak lo mesum juga ya. Sebuah kalimat yang bikin gue malu di hadapan cogan sekaligus ketos. Dan satu lagi, dia nanya mau gue pakein baju nya? Gila ga sih?!" ujar Eta panjang lebar.

Yuan loading dulu menafsir kata demi kata yang Eta ucapkan. Lalu tiba tiba mulutnya menganga. Antara sedikit tak percaya dan takjub atas hal yang telah Eta alami hari ini. Yuan pun bertepuk tangan.

"Eeeemmm tapi... menurut gue itu romantis tau!" ucap Yuan lalu tersenyum dan menggoda temannya itu.

"Romantis nenekmu ngedance!" Ucap Eta dengan nada kesal.

"Maaf Ta nenek gue ga bisa ngedance." balas Yuan lalu terkekeh.


"Serah lo!"





















Makasih udah mau baca 🖤. Jangan lupa pencet 🌟 dipojok kiri bawah.Dan Share ke teman teman kalian. Sertakan komentar juga
yah^^


Jangan lupa follow: @ayrmyxz

GREATHA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang