Aku tahu bagaimana cara kalian menghargai karya seseorang.
Eta langsung mengubah posisinya tidak lagi bersandar pada Iqbal saat mendengar langkah kaki Widya.
"Bal makanannya udah siap. Itu ada temen temen kamu yang lain baru dateng." Ucap Widya dan Iqbal pun mengangguk.
Di ruang makan sudah tersedia berbagai macam lauk pauk di meja. Widya memasak banyak makanan. Mata Ridwan berbinar dan wajahnya sangat gembira ketika melihat makanan di meja. Setelah berdoa mereka pun mulai makan bersama.
"Makasih Tante atas masakannya yang enak!" Ucap Yuan.
"Iya, sering sering main ke rumah ya!"
"Kalo gitu kami pamit dulu tante, assalamualaikum."
Mereka pun pergi setelah menyalami tangan Widya.
"Ta, mau gue anter?" Tawar Iqbal dan Eta pun menggeleng.
"Gue bareng Yuan." Ucap Eta lalu melambaikan tangan pada Iqbal.
Eta pulang bersama Yuan dan Ridwan pulang sendiri karena ia membawa motor. Di perjalanan, tidak ada percakapan diantara Eta dan Yuan. Hingga akhirnya Eta menghela nafas.
"Lo kenapa Ta?"
"Gue ngerasa hubungan gue sama Kak Fahmi makin aneh aja. Gue ngerasa hubungan kita itu toxic." Ucap Eta dengan nada frustasi.
"Lo kaya frustasi banget sama hubungan lo. Jalan keluar pertama, lo harus kasih perhatian lebih sama dia atau apalah yang bikin hubungan kalian membaik. Jalan keluar terakhir sih ya... putus."
"Masa udah putus sih? Baru aja sebulan."
"Terserah lo sih, emang lo mau ngejalanin hubungan yang buat lo sendiri ga nyaman?"
"Eum... setelah gue pikir pikir dan makin kepikiran kayanya... gue bakal jalanin saran lo yang pertama!"
***
Fahmi menghampiri Nadine yang sedang duduk sendiri di kursi dekat ruang ICU. Gadis itu nampak cemas dan seperti menahan air mata.
"Ayah lo bakal baik baik aja kok. Gue yakin beliau bisa sembuh. Lo harus kuat Nad, gue bakal selalu ada buat lo." Ucap Fahmi yang membuat Nadine terkejut karena lelaki itu duduk di sampingnya.
"Arya..." Nadine mendekatkan diri pada Fahmi dan langsung memeluknya dengan erat.
Fahmi membalas pelukan Nadine. Gadis itu merasakan energi yang Fahmi berikan untuk membuatnya lebih kuat lagi. Ia tak boleh putus asa, ia harus berjuang demi ayahnya.
Tangis Nadine pun pecah. Ia sangat takut jika papahnya pergi meninggalkannya seorang diri. Ia tak punya siapapun di dunia ini selain ayahnya. Perusahaan ayahnya Nadine saat ini sedang kacau balau karena beliau masuk rumah sakit. Tapi Nadine tak peduli akan hal itu. Yang Nadine inginkan hanya ayahnya kembali sehat seperti dulu lagi. Ia tak peduli walau harus hidup serba kesulitan selama ia masih mempunyai sosok ayah disisinya.
Hari sudah menjelang malam dan Fahmi akan pulang. Fahmi membujuk Nadine untuk pulang sekedar mengganti pakaian karena Nadine masih memakai seragam sekolah tetapi gadis itu memilih untuk tetap berada di rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
GREATHA [TAMAT]
Teen FictionPLAGIATOR DILARANG MENDEKAT❎ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA (Jangan menjudge cerita karena awalnya akan tetapi lebih baik baca dulu sampai selesai.) Berkisah tentang Greatha gadis yang akrab di panggil Eta dan Iqbal yang sudah bersahabat dengannya seja...