CHAPTER 37 •KECEWA•

804 47 1
                                    

Aku tahu bagaimana cara kalian menghargai karya seseorang.




Jika kau jatuh hati
Kau harus siap patah hati









"SEKALI LAGI, LO MAU KAN JADI PACAR GUE GREATHA ANANDA DAISY?!"

Eta terdiam sejenak. Rasanya jantungnya ingin meledak karena Fahmi cowok yang selama ini ia idamkan mengungkapkan perasaannya. Namun masih ada yang mengganjal di hati Eta. Ia masih merasa ragu. Ia rasa Fahmi belum sepenuh hati mengungkapkan perasaannya itu.

"Maaf Kak. Eta ga bisa." ucap Eta yang membuat hampir orang orang di kantin yang mendengar nya terkejut.

Bahkan Iqbal pun kaget. Ia berpikir Eta akan menerima Fahmi namun ternyata tidak. Pilihan yang tepat Ta.

Seperti halnya Iqbal, Selena pun ikut bernafas lega karena Eta menolak Fahmi.

"Hah? Tapi kenapa?" Fahmi heran karena feeling nya meleset kali ini.

"Eta belum bisa Kak. Makasih atas perasaan Kakak. Tapi untuk saat ini, maaf Eta belum mau jadi pacar Kakak." ucap Eta lalu melanjutkan jalannya menuju meja di kantin yang sebelumnya di tempati oleh Eta, Iqbal, Ridwan, dan Yuan.

Yuan pun mengikuti Eta. Wajah Eta terlihat memerah. Entah merasa malu atau marah. Iqbal tak bisa menebaknya. Atau memang Eta merasa malu dan juga marah?.

"Ta baik baik aja kan?" Ucap Iqbal namun Eta mengabaikannya dan lebih memilih untuk makan.

Iqbal menatap Yuan. Yah mungkin kali ini mood Eta sedang tidak baik.

Fahmi termenung di tempat duduknya. Setelah dari kantin dan bel masuk sudah berbunyi moodnya kini berbeda.

Mungkin karena di tolak Eta merupakan salah satu penyebabnya.

"Woi bro kenapa lesu?" Tanya Ilham.

"Make nanya segala. Dia kan ditolak sama adek kelas. Baru kali ini bro seorang Fahmi ketos ditolak oleh seorang cewek. Pen ngakak gua!" ucap Aris lalu tertawa sendiri.

"Garing lu sahabat lagi galau gini malah di gituin. Yang sabar ya bro!" ucap Ravito sambil menepuk pundak Fahmi.

"Tapi bener sih kata si Aris. Ngakak aja ada cewek yang nolak lo. Hahaha!" ucap Ravito lalu diikuti gelak tawa dari Ilham dan juga Aris yang membuat Fahmi sedikit kesal.

"Ga guna lo bertiga!".

"Canda kok canda serius amat mas. Tapi lo kan ditolak nih. Kenapa ga nembak si Selena aja. Dia kan ngebet banget sama lo" ucap Ravito sambil menunjuk ke arah meja Selena.
"Lah kok orangnya ga ada?".

"Kalo gue suka sama dia udah gue tembak dari jaman purba kali."

"Emang lo serius sama Eta?" Ucap Ilham.

"Gue... gue serius."

"Gue aja yang cowok ga yakin lo serius Mi." sambung Ilham.

"Gue yakin Eta cewek terakhir buat gue. Lagi pula di bilang belum mau. Bukan gamau. Gue yakin dia juga suka sama gue."

"Mantepin hati lo Mi. Jangan mainin perasaan orang. Karma berlaku." ucap Aris.

GREATHA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang