GREATHA [TAMAT]

CHAPTER 35 •Bimbang•

Aku tahu bagaimana cara kalian menghargai karya seseorang.

Now playing song:
Goodbye Felicia ft. Stephanie Poetri - Bimbang

Open your mind. Open your eyes. Open your heart

"Makasih Bal." ucap Eta saat sudah sampai didepan rumahnya.

"Ta."

"Hm?".

"Lo cemburu ya?".

"Cemburu?".

"Iya cemburu soal Fahmi sama cewek tadi."

"Kak Fahmi? Buat apa gue cemburu. Pacarnya aja bukan." ucap Eta dengan nada agak sedikit kesal.

"Hadeh Fahmi itu keterlaluan ya Ta? Udah baperin lo tapi jalan sama yang lain. Gue ga kaya dia kan?".

"Iya, lo kan sahabat terbaik gue!" ucap Eta sembari tersenyum.

Iqbal turun dari motornya. Ia mendekati Eta.

"Ta peluk dulu." ucap Iqbal seraya merentangkan tangannya untuk memeluk Eta.

"Sini peluk." ucap Eta.

Padahal jarak mereka sangat dekat namun tak ada yang mendekat satu sama lain.

"Lo yang sini peluk gue!" ucap Iqbal masih merentangkan tangannya.

"Lo yang sini peluk gue!".

"Sini Eta cantik".

"Lo yang sini peluk gue!".

"Iya iya." ucap Iqbal lalu menghampiri Eta dan ia pun langsung memeluk Eta dengan erat.

Ada rasa yang berbeda saat memeluk Iqbal menurut Eta. Agak aneh. Entah kenapa jantungnya kini berpacu lebih cepat. Dan wajahnya mulai memerah.

"Ta gue sayang lo." ucap Iqbal.

"I..iy..iya gue juga sayang lo Bal." ucap Eta.

Iqbal melepaskan pelukannya dan memegang pipi Eta dengan kedua tangannya. Eta terlihat lucu karena salah tingkah saat Iqbal menatapnya.

"Apa liat liat?!".

"Pipi lo merah Ta."

"Ihh apaan sih?! Lepasin!" Ucap Eta sambil berusaha melepaskan kedua tangan Iqbal yang berada di pipinya.

"Ta."

Iqbal mendekatkan wajahnya. Perlahan jarak mereka semakin menipis. Kini wajah Eta dan Iqbal sangat dekat. Eta memejamkan matanya.

"Maaf Ta." ucap Iqbal langsung cepat menjauhkan wajahnya dari wajah Eta.

"Gue ga bermaksud." ucap Iqbal terlihat salah tingkah. Eta pun ikut salah tingkah. Pipinya kini benar benar seperti kepiting rebus.