Aku tahu bagaimana cara kalian menghargai karya seseorang.
Aku ingin menolak, tapi mengapa dalam hatiku justru terbalik?
"Romantis nenekmu ngedance!" Ucap Eta dengan nada kesal.
"Maaf Ta nenek gue ga bisa ngedance." balas Yuan lalu terkekeh.
"Serah lo!"
Di luar kelas Iqbal dan Ridwan sedang duduk tanpa melakukan apapun."Rid mau ngapain kita disini?" Tanya Iqbal.
"Ga tau gue juga bingung." Ucap Ridwan lalu dia melihat keadaan kelas dari kaca. Ia fikir teman temannya kaku tapi sepertinya mereka cukup asik. Dilihat dari kaca, mereka sedang mengadakan konser masal.
"Mending ke dalem yuk sambil nyanyi nyanyi sama yang lain!" Ajak Ridwan pada Iqbal.
"Itu tambah males. Eh by the way lo sama Yuan udah sahabatan berapa tahun?"
"Eeemm 2 tahun lebih kaya nya, gue sama dia sahabatan dari 2 smp. Kalo ntar naik ke kelas 11 bearti 3 tahun. Emang kenapa gitu Bal." Tanya Ridwan heran.
"Eeemmm gapapa, emangnya selama itu lo ga pernah ada rasa gitu sama Yuan?" Tanya Iqbal.
"Hah? Kirain apaan. Yaelah kirain apa ya enggaklah. Lagi pula Yuan udah punya pacar pinter lagi
study di London, wajar beda 3 tahun sama Yuan.""Ooohh gitu, Wan pulang ntar maen ke rumah ntar kita main ps bareng sekalian gue mau cerita. Gue... ga bisa cerita disini."
"Emang cerita apa?" Suara seseorang tapi yang jelas itu bukan Ridwan.
"Itu bukan lo kan yang jawab Rid?" Ucap Iqbal heran.
Tiba tiba Pak kepala sekolah datang dan berdiri tepat dibelakang Iqbal.
"Bubbbuuu ... kann Bal yuk masuk!" Ridwan menarik tangan Iqbal dan masuk ke kelas dengan berlari.
"Wwoiii ada pak kepala sekolah!" Ucap Ridwan dan Iqbal kompak.
"Udah Ta ada kepala sekolah!" Ucap Yuan kepada Eta yang tertidur.
Satu kelas menjadi riung. Yang pada awalnya lagi nyanyi konser masal di depan kelas tiba tiba rusuh karena berlari menuju bangku nya masing masing. Semua siswa siswi telah duduk.
"Assalamualaikum!" ucap Pak Agus, sang kepala sekolah.
"Waaalaikumsalam!" jawab para siswa siswi serentak namun terlihat gugup.
Pak kepala sekolah pergi begitu saja menuju kelas sebelah.
"Huuuuffftt!" satu kelas bernafas lega.
Beberapa jam berlalu. Tak ada kegiatan yang menyenangkan didalam kelas. Yuan lebih memilih membaca novel romance favoritenya. Sedangkan Eta lebih memilih tidur. Ridwan dan Iqbal lebih memilih ikut bersama teman temannya yang lain untuk bernyanyi ala konser dadakan.
Beberapa jam kemudian bel pun berbunyi. Semua siswa siswi sudah keluar kelas termasuk Eta dan Yuan. Ridwan dan Iqbal sudah pergi ke parkiran duluan karena mereka sudah punya janji untuk bermain jadi Eta terpaksa pulang naik angkot.
Karna kelas 10 berada di koridor atas, jadi Eta dan Yuan harus menuruni tangga terlebih dahulu.
Saat menuruni anak tangga Eta melihat Fahmi seperti sedang menunggu seseorang.
"Yu gimana nih?" Ucap Eta berbisik pada Yuan.
"Udah gapapa siapa tau dia nunggu orang lain. Udah sans aja ga usah takut." bisik Yuan sambil menenangkan sohibnya itu.
Saat sampai ditangga terakhir Eta bersyukur Kak Fahmi ternyata tidak menunggu nya. Tapi tiba tiba saat menuju koridor lain Kak Fahmi bersuara.
"Ehh kalian berdua anak kelas 10!"
Langkah Eta dan Yuan tiba tiba terhenti. Kaki Eta pun gemetar ketika Fahmi berjalan dan kini tepat dibelakangnya. Lantas Yuan pun berbalik.
"Ki...ki... kita Kak?" Ucap Yuan kaku dan menyikut lengan Eta supaya berbalik ke belakang.
"Iya, tapi gue ada urusan sama teman lo ini." tunjuk Fahmi kepada Eta.
"Aku Kak? Ada apa ya Kak? Perasaan kita ga pernah ketemu deh." Eta malah melakukan hal bodoh karena ucapan nya tersebut.
"Mati gue! Ga pernah ketemu gimana, orang sekarang gue lagi pake baju dia!" ucap Eta dalam hati sambil meremas roknya.
"Ga usah pura pura bego, ikut gue karna tadi siang gue ada salah sama Lo. Gue ga mau punya masalah, jadi ikut gue. Gue anter lo balik." ucap Fahmi.
"Eemm.. gu.. gue duluan yah Ta kayaknya mamih udah nunggu gue diluar. Bye!" Yuan pergi tergesah gesah meninggalkan Eta dan Fahmi.
"Sial! Yuan ninggalin gue lagi. Gue harus gimana sekarang?!" ucap Eta dalam hati. Sekarang Eta berharap ia bisa menghilang dari hadapan Fahmi. Sekarang! Detik ini juga!
"Yaudah ayok!" ajak Fahmi sambil menarik lengan Eta menuju parkiran.
Eta hanya bisa berpasrah.
Makasih udah mau baca 🖤. Jangan lupa pencet 🌟 dipojok kiri bawah.Dan Share ke teman teman kalian. Sertakan komentar juga yah^^
Jangan lupa follow: @ayrmyxz
![](https://img.wattpad.com/cover/164124856-288-k270530.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GREATHA [TAMAT]
JugendliteraturPLAGIATOR DILARANG MENDEKAT❎ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA (Jangan menjudge cerita karena awalnya akan tetapi lebih baik baca dulu sampai selesai.) Berkisah tentang Greatha gadis yang akrab di panggil Eta dan Iqbal yang sudah bersahabat dengannya seja...