Jangan terlalu munafik. Jika kamu merasakan sakit, maka katakan jika kamu sakit. Jika kamu marah, katakan bahwa kamu marah. Dan jika kamu kecewa, katakan bahwa kamu merasa kecewa. Jangan ditutupi hanya supaya kamu terlihat tegar dan kuat didepan orang lain. Karena itu sama seperti kamu menggunakan topeng untuk selalu terlihat sempurna di mata orang lain.
---My Perfect Queen---
Rendra diam, meskipun rambutnya saat ini sudah basah oleh minuman yang baru saja di tuangkan Ratu ke atas kepalanya. Ah! Sepertinya dia harus segera mencuci rambutnya, karena minuman yang di tuangkan Ratu, adalah jus jeruk. Pasti sebentar lagi akan lengket. Namun, cowok itu justru masih memilih diam seraya menatap Ratu dengan tenang. Sedangkan seorang cewek yang berdiri di sampingnya, ternganga tak percaya melihat ulah Ratu.
"Ra, lo keterlaluan sama Rendra!" tegur cewek itu seakan tak terima.
Tatapan Ratu berpaling pada cewek disamping Rendra. Seketika, cewek itu mengkerut takut melihat tatapan Ratu yang seolah akan menelannya bulat-bulat.
"Diem lo cewek murahan!" sentak Ratu beremosi. "Lo yang keterlaluan, udah tau Rendra itu cowok gue, masih aja lo embat!" cacinya kesal.
"Cowok lo?" Cewek itu terkekeh. "Bukannya kalian udah putus ya? Lo sendiri 'kan yang mutusin Rendra karena sifat cemburuan lo yang setinggi langit? Lagian, lo itu bukan tipe Rendra."
Sudah cukup!
Emosi Ratu benar-benar sudah mencapai puncaknya. Dia tidak tahan lagi dengan kata-kata Steffy.
"Lo masih punya malu buat ngomong gitu ke gue? Kalo gue nggak mergoki kalian ciuman di depan mata gue, gue nggak bakal putusin Rendra. Dan lo!" Ratu berpaling pada Rendra yang hanya diam, napas Ratu memburu cepat. "Lo nggak lebih dari cowok brengsek yang bersembunyi di balik wajah malaikat lo! Dan sekarang, gue nggak mau denger penjelasan apapun dari lo, karena gue udah tahu, jadi nggak usah sok mohon maaf ke gue dan mengatakan kalau yang gue lihat adalah kesalahpahaman. Alasan basi!"
Ratu tak peduli lagi sudah di jadikan tontonan oleh beberapa orang yang duduk di dalam kafe tersebut. Selama dia bisa mengeluarkan makiannya pada Rendra, Ratu sudah puas dan lega. Setidaknya, dia merasa tidak perlu menyimpan rasa sakitnya sendiri. Tak peduli kata-katanya menyakitkan untuk Rendra atau tidak, karena Rendra pun sudah menyakitinya dengan berselingkuh.
Ratu melangkah pergi keluar kafe diikuti dengan pandangan orang-orang di dalam sana. Mereka merasa kasihan dengan Ratu, dan sebagian juga merasa kagum akan keberanian Ratu.
"Ngapain lo diem aja?" tanya Steffy dengan sinis. "Lo itu terlalu lemah karena cewek seperti Ratu. Seharusnya lo bersyukur sama gue, karena gue udah bikin lo lepas dari cewek kayak Ratu."
Rendra menarik napas gusar. "Kita pergi." Rendra tak membalas ucapan Steffy sedikitpun, cowok itu memilih melangkah pergi begitu saja. Mengabaikan Steffy yang mendengus sebal dibelakangnya.
---My Perfect Queen---
Ratu menghapus setitik air mata yang jatuh di pipinya dengan kasar. Dia benci saat harus melibatkan perasaan semacam ini. Dia terlanjur menyayangi Rendra, mengingat, mereka sudah berteman dekat sejak masuk SMP. Bahkan, Ratu merasa hanya Rendra lah satu-satunya cowok yang bisa memahami dirinya sepenuhnya. Dia mempercayai Rendra, sangat. Tapi, cowok itu dengan begitu mudahnya mengkhianati kepercayaan yang dia berikan. Ataukah dia yang selama ini salah menilai tentang Rendra? Bahwa Rendra sebenarnya sama brengseknya seperti cowok-cowok yang ia kenal.
Sebelum ia berpacaran dengan Rendra, Ratu sering gonta-ganti pacar. Dia hanya memanfaatkan mereka untuk kesenangannya semata, Ratu suka mempermainkan mereka. Dia begitu menikmati saat melihat mereka memohon padanya untuk tidak diputuskan saat Ratu sudah bosan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Queen
Teen FictionRatu Amaryllis Renjana. Sesuai dengan namanya, dia adalah ratu yang berada diatas segalanya. Cewek angkuh dengan segudang prestasi dan popularitas yang mengikutinya. Hidupnya benar-benar nyaris sempurna tanpa celah. Hobinya dalam mematahkan ha...