"Hidup itu bukan hanya perlu direnungkan, ada kalanya hidup itu juga perlu ditertawakan.."
---My Perfect Queen---
Arganta memandangi liontin di tangannya dengan tatapan sulit dijelaskan. Cowok itu kembali teringat dengan hal nekat yang dilakukan Ratu ketika di ruang kelas berenang. Cewek itu bahkan bisa menekan rasa traumanya hanya karena sebuah liontin yang tidak jauh berharga dari nyawanya sendiri. Mungkin kata gila memang pantas untuk Arganta sematkan pada Ratu. Terkadang, cewek itu mampu melakukan hal-hal tak terduga.
Arganta menggenggam liontin tersebut seraya menghembuskan napas panjang.
"Lo bodoh banget cuman gara-gara liontin pemberian cowok yang nggak jelas," gumam Arganta kemudian mengalihkan pandangannya ke depan, dan tepat saat itu ia melihat sosok Ratu sedang berjalan tergesa menuju ruang kelas renang. Tanpa bertanya pun, Arganta tahu apa yang dilakukan cewek itu disana.
Arganta kembali memandangi liontin di tangannya seraya menghembuskan napas panjang. "Kayaknya gue harus bener-bener memberikan liontin ini ke dia."
Arganta memasukkan liontin itu ke dalam saku celananya, kemudian berjalan mengikuti Ratu yang menuju ruang kelas berenang.
Arganta hanya terus mengawasi Ratu dari balik tiang koridor sekolah, memperhatikan Ratu yang saat ini sedang berbicara dengan pak Karyo, si penjaga sekolah. Terlihat wajah muram cewek itu setelah terlibat percakapan kecil dengan pak Karyo.
Arganta memutuskan melangkah untuk menghampiri Ratu yang bahkan saat ini tidak sadar dengan kehadirannya.
"Lo nyari ini?" Arganta menyodorkan liontin dari balik sakunya ke arah Ratu. Cewek itu terperanjat. Terkejut ketika menyadari siapa orang yang menyodorkan benda yang dicarinya.
"Kenapa bisa ada di Lo?" Tanya Ratu sedikit heran sembari mengambil liontin miliknya dari tangan Arganta.
"Lo lupa siapa yang nolongin Lo kemarin?" tanya Arganta dengan nada biasa.
Ratu mendelik. "Thanks!" balasnya dengan sedikit enggan.
Arganta hanya mengedikkan kedua bahunya tak acuh kemudian berlalu pergi begitu saja.
Merasa diabaikan oleh cowok seperti Arganta, Ratu kembali tersinggung. Cewek itu dengan langkah cepat menjejeri Arganta.
"Kejadian yang menimpa gue kemarin itu gara-gara elo! Kalo semisal kemarin gue mati gimana? Lo mau tanggung jawab! Kalo gue jadi hantu, lo bakalan jadi orang pertama yang gue gentayangin!"
Arga menghentikan langkahnya, berbalik menatap Ratu dengan sorot mata setajam elangnya seperti saat cowok itu sedang mengintimidasinya. Dan sialnya Ratu merasa demikian, hanya dalam hitungan detik, ia merasa tak berdaya di bawah tatapan seorang Arganta.
"Kalo lo mati, itu juga karena kebodohan lo sendiri!" Ratu mendelik mendengar ejekan Arganta. Cowok itu memasang wajah datar seperti biasanya. Wajah yang selalu terlihat menyebalkan di mata Ratu.
"Gue yakin, seorang Ratu pun nggak akan bisa mati semudah itu hanya karena kebodohan yang dia buat sendiri. Gue kira, dengan semua peringkat pertama yang selama ini lo dapat, ternyata nggak menjamin kalo lo nggak sebodoh kemarin!"
"Lo!" Ratu mengangkat jari telunjuknya dengan marah dan mengarahkannya pada Arganta. "Kurang ajar banget sih loh!"
"Lo kadang terlalu naif." Arganta memasukkan kedua tangannya didalam kantung celana dan berbalik pergi. Mengabaikan Ratu yang berusaha menahan kekesalannya. Entah, dia ingin berlari untuk kembali mengejar Arganta, namun justru kedua kakinya seolah sudah menancap pada lantai dibawahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Queen
Fiksi RemajaRatu Amaryllis Renjana. Sesuai dengan namanya, dia adalah ratu yang berada diatas segalanya. Cewek angkuh dengan segudang prestasi dan popularitas yang mengikutinya. Hidupnya benar-benar nyaris sempurna tanpa celah. Hobinya dalam mematahkan ha...