BAB 1

8.1K 326 7
                                    

Hallo apa kabar semua. Aku kembali setelah beberapa lama menghilang dari wattpad. Well kali ini aku membawa naskah baru yang sedang aku buat. Maaf sebelumnya saat kemarin sempat menghentikan novelku sebelum selesai. Karna ternyata aku belum siap betul untuk menyelesaikan naskah itu. Mungkin cerita ini akan lama updatenya jadi mohon bersabar ya.

*/*

POV AUTOR

Seorang gadis sedang membaca pesan singkat dari sahabatnya yang memberinya berita tentang hasil tesnya di perusahaan sahabatnya itu. Gadis itu memekik senang saat mengetahui kalau dia lulus dan bisa bekerja di perusahaan yang dia incar. Perusahaan ini berada satu kompleks dengan mall terkenal di Jakarta yang juga di miliki oleh pemilik perusahaan itu. Gadis itu langsung menghampiri sahabatnya di rumah sahabatnya yang tidak jauh dari rumahnya.

"Luna aku lolos. Kau?" Tanya gadis itu.

Gadis itu nampak terdiam melihat sahabatnya murung.

"Kau tidak lolos?"

"Zeline aku.."

Gadis yang di panggil Zeline itu keluar dari rumah Luna dan langsung menelfon sahabatnya.

"Hai Ezra ini aku.."

"Hai Zel. Selamat kau lolos dan bisa bekerja diperusahaan ini. Aku senang saat kau melamar ke sini karna aku sangat tahu sebelumnya kau bekerja dengan baik di perusahaan sebelumnya dan aku sangat amat membutuhkanmu di sini dengan segala kemampuanmu," ucap Ezra panjang lebar.

Gadis yang memiliki nama Zeline Zajeisha ini nampak tersenyum tipis mendengar pujian sahabatnya itu Memang di perusahaan sebelumnya Zeline memiliki prestasi yang sangat diperhitungkan. Belum lagi saat sekolah dia sering mendapatkan Akselerasi dan selalu mendapatkan beasiswa penuh selama dia sekolah. Tidak heran diusianya yang masih berusia 18 tahun dia sudah lulus s1 dengan summa cum laude. Dia bahkan sering mendapatkan piala dan penghargaan karna mengikuti lomba saat dia masih sekolah. Tidak heran saat dia lulus kuliah di usia muda, dia mendapatkan promosi ke perushaan bergengsi. Setelah 3 tahun bekerja di sana Zeline merasa tidak cocok saat dia diperlakukan buruk oleh atasannya yang dengan terang – terangan melecehkannya. Karna itulah dia memutuskan untuk keluar dari perusahaan itu dan mencari pekerjaan lain. Kebetulan Luna juga membutuhkan pekerjaan dan alhasil mereka mencoba melamar pekerjaan bersama. Bedanya Zeline melamar sebagai staf keuangan dan Luna melamar sebagai sekertaris.

"Begini Ezra aku boleh meminta sesuatu?"

"Apa?" Tanya Ezra.

"Bolehkah kalau Luna saja yang di terima? Luna juga bisa diperhitungkan keahliannya. Kau tahukan dia selalu mendapat prestasi bagus saat sekolah dulu dan.."

"Zeline kau tidak boleh melakukan hal itu. Ini keputusan perusahaan. Yang tidak lolos ya karna memang dia tidak memenuhi syarat. Kau tidak perlu.."

"Aku tahu. Kalau begitu maafkan Aku Ezra aku harus mundur," ucap Zeline.

"Apa? Zeline kau gila ya? Kau mau begitu saja mundur karna Luna tidak lolos? Kau tahu itu sangat bodoh. Kau sedang membutuhkan pekerjaan ini dan.."

"Luna pun begitu. Aku tidak bisa membiarkannya gagal sendiri," ucap Zeline.

Ezra yang mendengar hal itu hanya mendesah malas. Dia memang mengetahui kalau Zeline selalu mementingkan perasaan orang lain sebelum dirinya. Inilah kelemahan Zeline yang selalu dimanfaatkan orang lain.

"Aku benar – benar tidak habis fikir dengan dirimu. Aku akan bicara kepada HRD untuk meloloskan Luna. Tuhan!! Zel kau membuatku bermain kotor hanya karna kebaikanmu ini. Kalau kau bukan sahabatku dan perusahaan ini membutuhkan keahlianmu, aku tidak akan melakukan ini," ucap Ezra.

WHEN I WAS YOUR MAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang