BAB 47

2.1K 174 3
                                    

Air mata sudah tidak bisa aku bendung lagi. Aku menatap Leo yang saat ini masih memperhatikanku. Aku memeluknya dengan erat untuk menyalurkan rasa terima kasihku kepadanya. Dia mempersiapkan kamar bayi kami dengan sangat indah. Aku benar – benar bahagia saat ini melihat setiap detail barang – barang yang sudah dia siapkan. Dia menyiapkan semua barang – barang dengan warna netral yaitu putih. Ini karna usia kandunganku masih sangat muda hingga aku mengerti dia tidak bisa menebak sembarangan apa kelamin calon anak kami.

"Leo aku mencintaimu. Sangat amat mencintaimu. Terima kasih atas semua ini," ucapku kepadanya.

"Aku juga sangat mencintaimu sweety."

Aku mendesah lega saat mendengar kata – katanya. Tiba – tiba Leo menggendongku menuju kamar kami.

"Saatnya kita istirahat. Setelah itu kita bisa mencoba ranjang baru kita untuk kegiatan panas kita sweety," ucapnya menggodaku.

Aku hanya tertawa mendengar kata – katanya.

***

Sudah seminggu aku jalani hari – hariku di mansion ini. Leo juga mulai aktif dikantornya sejak kemarin. Dia tadinya ingin bekerja di rumah saja, namun aku melarangnya. Aku harus membuatnya benar – benar mengurus perusahaannya yang terbengkalai. Sebuah ingatan tentang tujuanku di sini terlintas diotakku. Aku berdecak kesal saat sempat lupa tentang rencanaku menghancurkan Keanu. Dengan cepat aku menelfon Leo yang saat ini sedang berada di kantor.

"Sweety?"

"Sudah saatnya. Kau ingatkan?" Tanyaku.

Leo terdiam mendengar kata – kataku. Dia menghela nafas berat sebelum bicara kembali. Aku bisa merasakan kerisauannya.

"Asal kau mau di temani pengawalmu," ucapnya.

"Iya aku akan bersama mereka tentu saja. Kau tenang saja hanya pegangan tangan dan tidak akan lebih dari itu. Aku bisa memastikan itu semua. Kau boleh menyuruh pengawalku merekam apa yang aku lakukan dengan pria itu. Hanya 3 hari karna aku benar – benar muak bila harus berlama – lama dengannya," ucapku.

"Aku percaya kepadamu. Besok mulailah semua," ucapnya.

"Aku akan menghubungi Cris untuk memberitahunya besok rencana akan berjalan."

Aku menutup telfonnya dan mulai menghubungi Cris yang menunggu kodeku. Ya, memang Cris setuju untuk membantuku setelah aku menceritakan apa rencanaku kepada Keanu. Cris nampak senang aku mau membalas perbuatan Keanu karna dia sendiri geram kepada Keanu.

"Cris, sudah saatnya."

Aku terdiam mendengar suara helaan nafas lega dari Cris.

"Ya. Besok di cafe dekat kantorku," ucap Cris.

Aku mematikan ponselku setelah mendengar itu.

***

Dengan santai aku berjalan menuju ruang makan menemui Leo. Leo mengulurkan tangannya dan aku sambut dengan senang hati. Leo menuntunku untuk duduk dipangkuannya. Dia menatapku yang saat ini memakai pakaian kerjaku. Dia tersenyum senang saat melihat pakaianku yang cukup tertutup. Hari ini aku mengenakan blazer putih dengan celana kulot putih. Rambutku sengaja aku ikat kebelakang agar terkesan rapih. Make upku juga tidak terlalu berlebihan. Hanya saja aku menggunakan lipstik merah agar terlihat tidak terlalu pucat.

"Kau nampak cantik hari ini. Setelah menemui pria sialan itu datang kekantorku. Aku akan menghapus jejaknya," ucap Leo.

"Tentu baby," ucapku senang hati.

WHEN I WAS YOUR MAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang