BAB 36

2.1K 193 8
                                    

Aku tersenyum menatap Leo yang saat ini sedang berenang di laut. Aku memilih duduk di dermaga yang terbuat dari kayu ini sambil menatap Leo yang nampak menikmati air laut. Dia sesekali tersenyum melihatku yang hanya menatapnya. Aku tidak memperdulikan rokku yang berterbangan karna angin. Toh di sini tidak ada siapapun selain Leo. Aku menatap langit yang cerah, namun tidak secerah hatiku saat ini. Entah mengapa saat ini malah aku membayangkan Keanu. Aku berandai – andai bila Keanu tidak mengkhianatiku, mungkin saat ini aku sedang bersamanya. Tapi takdir berkata lain. Nyatanya acara yang sudah disiapkan begitu matang harus hancur dalam sekejab hanya karna nafsu sesaat Leo. Aku tertawa pelan mengingat hal itu. Dari balik kaca mataku sejujurnya air mata hampir menetes. Aku berusaha menahan air mataku. Perlahan aku bangkit dari tempatku. Aku berjalan meninggalkan Leo yang saat ini sedang berenang tanpa mau menoleh.

"Sweety!"

Aku tidak menghentikan jalanku dan tetap meninggalkan dermaga tanpa mau menunggu Leo. Aku menghampiri mobil Leo dan mengambil kunci dari tangan supir. Para pengawal awalnya tidak ingin membiarkanku sendiri. Akhirnya aku membawa Olive dan Ezra bersamaku. Aku beralibi mau membeli cemilan. Aku langsung melajukan mobil tanpa mau di supiri. Aku hanya diam selama perjalanan tanpa mau membuka pembicaraan. ponselku sejak tadi berdering dan aku tahu itu Leo. Sampai Olive juga di telfon oleh Tomas. Olive nampak tegang saat mendengar orang yang berbicara diponselnya.

"Leo aku hanya ingin membeli cemilan. Kau berenang saja. Jangan cemas ada Ezra dan Olive," ucapku tanpa mau mendengar suara Leo.

Aku mematikan ponsel Ezra dan tetap melajukan mobilku dengan kecepatan di atas rata – rata. Saat ini aku butuh waktu untuk sendiri agar bisa menjernihkan fikiranku. Hingga sebuah mobil menghadang kami. Aku tahu itu Leo. Aku tertawa melihatnya nampak marah kepadaku.

"Nona.."

"Kalian aman. Kalian tidak akan kenapa – kenapa," ucapku sebelum turun dari mobil.

Leo nampak marah menghampiriku dan menyeretku masuk ke dalam mobil. Dia bahkan melemparku masuk ke dalam mobil tanpa memikirkanku.

"KAU! MAU KABUR DARIKU! KAU TIDAK AKAN BISA KABUR DARIKU!" Bentaknya kepadaku.

"Aku tidak mungkin kabur dengan membawa orang – orangmu Leo," ucapku tenang.

Aku membuka kaca jendela untuk merasakan angin yang berhembus.

"Apa yang sebenarnya kau inginkan? Mengapa kau lakukan itu? Kau mau mencelakai dirimu lagi? MAU BERTINDAK BODOH LAGI!" Bentaknya marah.

"Hentikan Leo," ucapku memperingatinya.

"Jawab aku Zeline Nicholas!" Ucapnya penuh penekanan.

"Aku hanya ingin mencari cemilan. Kau berlebihan sekali. Kau sendiri yang bilang memperbolehkanku kemanapun dengan pengawal dan Olive kan? Sekarang kau yang.."

"TAPI TIDAK DENGAN CARA BEGINI. Aku tahu kau masih menginginkan kematian hingga detik ini. Sudah aku katakan kepadamu bukan kalau kau tidak akan bisa pergi dariku!"

"CUKUP LEO! CUKUP!"

Aku menutup telingaku untuk tidak lagi mendengar suara Leo. Namun aku terkejut saat mendengar suara pintu yang di banting. Aku melihat Leo keluar dari mobil dan mengambil senjata Tomas. Aku panik saat melihat Leo mengarahkan senjatanya kepada Ezra. Aku lupa Leo akan melampiaskan amarahnya kepada orang lain saat ini.

"LEO!!!"

Aku menghadang Leo yang akan menembak Ezra.

"Minggir!"

"Bunuh saja aku. Aku yang membuatmu marah jadi lakukan kepadaku!"

"MINGGIR!"

"Tidak Leo aku mohon jangan lakukan ini," ucapku mengiba.

Leo menatapku tajam. Tidak sama sekali mau menurunkan senjatanya dariku. Aku masih tetap menghadangnya dan menatap matanya yang menunjukkan kemarahan dan kekecewaannya kepadaku. Aku menyesal telah membuatnya begitu, tapi aku tidak bisa membiarkannya menyakiti orang lain. Karna aku yang berbuat salah jadi aku yang harus di hukum.

"Lakukan saja Leo," ucapku kepadanya.

Leo dengan kasar melempar senjata itu dan menarikku kembali masuk ke dalam mobil. Dengan kecepatan penuh dia mengendarai mobilnya hingga membuatku ketakutan. Leo menghentikan mobilnya sembarangan dan menarikku masuk ke dalam villa. Dia melemparku ke tempat tidur dengan kasar. Tanpa aku duga Leo memborgol tanganku di tiang tempat tidur.

"Leo apa yang kau.."

"Aku harus melakukan ini untuk menghukummu. Aku tidak akan melepaskanmu sampai amarahku reda," ucap Leo.

"Aku bukan binatang yang bisa kamu perlakukan begini!"

"Kau sendiri yang minta hukuman bukan? Ini hukumanmu," ucap Leo.

Aku terperangah saat mendengar itu. Leo gila sampai melakukan hal ini kepadaku. Dengan kasar aku menarik – narik tanganku hingga aku merasakan sakit dipergelangan tanganku.

"Kalau sampai aku melihat bekas luka dipergelangan tanganmu. Aku bersumpah akan menyiksa semua pengawalmu Zeline," ucap Leo mengancamku.

Aku terdiam saat mendengar itu. Dengan kesal aku menghembuskan nafasku untuk menyalurkan rasa marahku kepada Leo.

***

Aku hanya diam selama beberapa jam dengan keadaan tanganku terbogol. Leo juga melakukan hal yang sama. Dia hanya diam duduk disampingku. Sejak tadi kami tidak ada yang memulai pembicaraan sama sekali. Entah mengapa aku juga enggan untuk bicara dengannya.

"Zeline kamu sadar betapa aku takut melihatmu seperti tadi? Apa sulit untukmu menjadi istri yang baik? Aku berusaha untuk membahagiakanmu selama ini bukan? Apa lagi yang kurang?" Tanya Leo.

Aku terdiam saat mendengar Leo mengatakan hal itu. Dia nampak putus asa saat mengatakan hal itu. Perlahan dia melepaskan borgolku.

"Kalau memang sulit untukmu menerimaku.... aku akan... melepaskanmu sekarang. Aku akan menyuruh orang untuk... mengurus surat cerai kita," ucapnya terbata - bata.

Seketika aku merasa kehabisan nafas saat mendengar hal itu. Aku tidak menyangka Leo akan mengatakan hal ini kepadaku. Aku menatap Leo yang saat ini sedang menunduk. Aku berusaha meraih pundaknya, namun dia pergi meninggalkanku. Aku menangis sendiri dalam kamar saat dia meninggalkanku. Aku tidak bermaksud menyakitinya sampai seperti ini. Aku menyesal telah berbuat bodoh dengan menyakitinya seperti ini. Aku benar – benar bodoh.


TBC

KYAAAAAA AUTOR SENENG BGT HARI INI...

Doain autor ya haha tp gak boleh bilang sekarang takut na g jadi.. pokoknya doain yg terbaik ya buat autor..

WHEN I WAS YOUR MAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang